Setan, iblis dan jin merupakan makhluk gaib yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Meski demikian, banyak yang bertanya-tanya apakah ketiganya merupakan makhluk yang sama?
Menukil dari kitab Taudhihul Adillah 1 oleh Syafi’i Hadzami, menurut Syaikh Ahmad As Sawi kata setan berasal dari kata ‘syatana’ yang artinya jauh dari rahmat. Makna setan sendiri merupakan nama sifat dan tidak memiliki bentuk atau pun usul tertentu.
Selain itu, setan juga bisa menjadi sebutan bagi bangsa jin atau manusia. Jin yang sifatnya durhaka disebut dengan setan. Begitu pula dengan manusia yang bersifat durhaka maka ia memiliki sifat setan.
Terkait hal tersebut diterangkan dalam surah Al An’am ayat 112. Allah SWT berfirman,
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيَٰطِينَ ٱلْإِنسِ وَٱلْجِنِّ يُوحِى بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ ٱلْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Artinya: “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”
Adapun, kata iblis merujuk pada salah satu jin. Mengutip dari buku Mengungkap Rahasia Iblis oleh Muhammad Abdul Mughawiri, iblis adalah nama khusus yang merujuk pada jin Azazil.
Makna iblis disebutkan dalam surah Al Kahfi ayat 50,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.”
Dengan begitu, iblis adalah seorang oknum berjenis jin. Dahulu, ia termasuk jin yang paling dekat dengan Allah SWT lalu berubah menjadi ingkar karena enggan bersujud kepada Nabi Adam AS.
Makna dari kata jin sendiri yaitu makhluk yang asalnya dari nyala api. Allah SWT berfirman dalam surah Ar Rahman ayat 15,
وَخَلَقَ ٱلْجَآنَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
Artinya: “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.”
Bangsa jin memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu mempunyai akal, pengetahuan serta kemampuan membedakan yang baik dan buruk. Kemudian, jin juga diciptakan menyembah kepada Allah SWT sebagaimana firman-Nya yang tertuang pada surah Az Zariyat ayat 56,
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Yang membedakan antara manusia dan jin adalah materi asal kejadiannya. Mereka dinamai jin karena keberadaannya tak bisa terlihat oleh pandangan manusia.