Presiden Prabowo Subianto dianggap sebagai aktor utama dalam transformasi demokrasi politik menuju demokrasi ekonomi di Indonesia.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari dalam Sarasehan Aktivis Lintas Generasi bertajuk Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi, yang digelar di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Mei 2025.
Qodari menyoroti perbedaan signifikan antara situasi Indonesia pada 1998 dan 2025. Menurutnya, perubahan utama terjadi pada sosok aktor politik.
“2025 presidennya Prabowo Subianto. Siapa Prabowo? Mantan menantu presiden ke-2 RI Soeharto. Mudah-mudahan perubahan aktor ini yang membawa perubahan struktur dan perubahan nilai,” kata Qodari.
Ia menyebut Prabowo sebagai jaminan keberlanjutan demokrasi politik karena rekam jejaknya yang panjang dalam proses demokratis.
“Beliau berproses, memimpin, melakukan perubahan, dengan jalan demokrasi. Dia bersusah payah mendirikan Gerindra tahun 2008. Setahun sebelum pemilu,” jelasnya.
“Ikut pemilu berkali-kali 2009, 2014, 2019, baru berhasil menjadi presiden tahun 2024. Berarti Prabowo Demokrat bukan? Pasti seorang Demokrat,” tegas Qodari.
Dia menegaskan, terpilihnya Prabowo sebagai presiden hasil konsistensi dan komitmennya terhadap demokrasi, baik secara politik maupun ekonomi.
“Kalau bukan Demokrat beliau tidak akan menempuh jalan sulit demokrasi,” pungkasnya.(Sumber)