News  

Komentari Pernyataan Bareskrim Soal Ijazah Jokowi, Mantan Kabareskrim: Belum Cerminkan Transparansi Ilmiah

Susno Duadji (IST)

Pernyataan resmi Bareskrim Polri yang menyebut ijazah Jokowi asli ternyata masih diragukan banyak pihak.

Keraguan itu bukan hanya dari tiga pakar yang selama ini getol mengungkap kejanggalan ijazah Jokowi. Salah satu tokoh nasional yang juga jenderal purnawirawan polisi yang tampak meragukan hal itu adalah Mantan Kabareskrim, Komjen (Purn) Susno Duadji.

Keraguan itu bukan hanya dari tiga pakar yang selama ini getol mengungkap kejanggalan ijazah Jokowi. Salah satu tokoh nasional yang juga jenderal purnawirawan polisi yang tampak meragukan hal itu adalah Mantan Kabareskrim, Komjen (Purn) Susno Duadji.

Dia mengatakan, salah satu kejanggalan adalah baru tahap penyelidikan Bareskrim sudah umumkan hasil dengan menyebut tidak ditemukan unsur pidana.

“Ini mungkin yang menyebabkan timbulnya banyak pertanyaan. Mengapa tidak ditingkatkan ke penyidikan,” ujar Susno.

Dia menilai seharusnya pihak Bareskrim menyebut tidak cukup bukti untuk melanjutkan ke tahap penyidikan.

Susno Duadji mengakui bahwa meskipun Bareskrim memiliki fasilitas laboratorium yang canggih, penjelasan resmi yang disampaikan ke publik belum mencerminkan transparansi ilmiah yang seharusnya.

“Bareskrim punya laboratorium modern, tidak kalah dari Amerika. Tapi memang perlu dijelaskan ke publik, hasil itu bukan dari perasaan, tapi dari teknologi,” jelas Susno melansir video youtube Kompas TV, Sabtu (24/5/2025).

Pria yang telah 36 tahun jadi penyidik Polri ini menegaskan bahwa tanpa keterbukaan informasi mengenai metode pemeriksaan dan hasil laboratorium, wajar jika muncul kecurigaan atau anggapan miring dari masyarakat.

Ia menyarankan agar institusi penegak hukum lebih terbuka dalam menyampaikan hasil-hasil sensitif yang menyangkut kredibilitas pejabat publik.

Sementara itu, meski kepolisian menyimpulkan ijazah Jokowi identik dan tidak terbukti palsu, Roy mempertanyakan validitas hasil tersebut karena tidak disertai proses yang transparan.

Roy juga mengaku menghormati pernyataan Bareskrim. Hanya saja, dia menyarankan agar prosesnya lebih transparan. Dia mencontohkan tentang cara pemeriksaan lembaran yang dinilainya lebih kepada perasaan, bukan hasil laboratorium.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan bahwa ijazah Jokowi sudah diuji oleh laboratorium forensik (labfor).

Hasilnya, ijazah tersebut identik dengan ijazah beberapa lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) lainnya.

“Terkait ijazah yang tadi sudah kami jelaskan juga, kami melaksanakan uji banding. Uji banding yang diuji adalah semua ijazah asli, baik pembandingnya itu ijazah asli pada angkatan dan tahun yang sama seangkatan beliau, Pak Jokowi,” kata Djuhandani.

Berdasar hasil pengujian tersebut, Djuhandani menyatakan bahwa ijazah Jokowi dari UGM identik dengan ijazah lainnya.

Bahkan, penyelidik Bareskrim Polri mendapati map ijazah Jokowi sama persis dengan map ijazah teman-teman satu angkatannya.

“Map yang digunakan itu masih sama, map yang dimiliki untuk menyimpan (ijazah) Bapak Jokowi sama beberapa rekannya, itu masih sama. Map yang digunakan saat dulu diterima sampai sekarang masih ada, dan kelihatan kalau saya katakan sudah kumal, itu sama dengan yang lainnya,” imbuhnya. (Sumber)