Waspada! Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari Yang Bisa Picu Tumor Otak Tanpa Disadari

Ada beberapa kebiasan sehari-hari yang berpotensi menyebabkan tumor otak.

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam otak.

Tumor dapat berkembang di bagian mana pun, baik otak atau tengkorak, termasuk batang otak, sinus, dan rongga hidung.

Penyakit tersebut perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak.

Tekanan dapat meningkat apabila tumor otak menghalangi aliran cairan di sekitar otak.

Beberapa jenis tumor otak bahkan bisa menyebar lewat cairan tulang belakang ke area otak maupun tulang belakang.

Lalu, apa saja kebiasaan yang menyebabkan tumor otak?

1. Merokok

Kebiasaan merokok kerap dikaitkan dengan kanker paru-paru, namun kebiasaan ini juga berpotensi memicu tumor otak.

Direktur Neurologi RS Fortis, India, dr Kameshwar Prasad mengatakan, tumor otak sebenarnya dibagi menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder.

Tumor otak primer adalah tumor yang berasal dari dalam otak, sedangkan tumor otak sekunder adalah tumor otak yang menyebar dari bagian tubuh lainnya.

“Tumor yang berasal dari otak biasanya tetap terkurung di dalam tengkorak dan biasanya tidak menyebar ke area lain,” jelas Prasad dikutip dari Health Shots, Kamis (8/6/2023)

“Namun, ada tumor yang bermula di tempat lain, seperti paru-paru atau payudara, lalu bermetastasis atau menyebar ke otak. Tumor ini disebut metastasis otak,” tambahnya.

Terkait hal itu, Prasad menjelaskan, merokok dapat meningkatkan risiko perkembangan tumor otak de novo, yaitu tumor yang berasal langsung dari dalam otak.

Jenis tumor otak de novo yang paling umum disebut glioma yang dipengaruhi oleh kebiasaan merokok.

2. Minum alkohol

Berbeda dengan merokok, kebiasaan mengonsumsi alkohol bukanlah faktor risiko langsung yang memicu tumor otak.

Namun, orang yang mengalami tumor hati karena sirosis hati yang berkaitan dengan alkohol berpotensi mengalami tumor otak.

Penyebabnya, tumor tersebut dapat menyebar ke otak lalu menimbulkan sejumlah gejala.

Tanda-tanda kepala terserang tumor otak, antara lain pusing, mual, perubahan fungsi, kejang, dan muntah.

Meski begitu, ada dugaan lain mengapa kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan tumor otak.

Pertama, alkohol disebut memicu kerusakan dan mutasi DNA sehingga sel abnormal tumbuh dan berkembang menjadi tumor otak.

Kedua, tumor otak juga dinilai melemahkan sistem kekebalan sehingga mengganggu kemampuan tubuh dalam mengidentifikasi dan melawan sel kanker.

Ketiga, konsumsi alkohol seringkali menyebabkan kebiasaan makan yang buruk dan asupan nutrisi tidak memadai.

Malnutrisi, khususnya kekurangan vitamin esensial dan antioksidan, berisiko menyebabkan tumor otak.

3. Kelebihan berat badan

Pola makan tidak sehat dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.

Kondisi tersebut perlu diwaspadai karena berpotensi memicu tumor otak yang disebut meningioma.

Keterkaitan berat badan dengan tumor otak terungkap dalam meta-analisis yang diterbitkan di Jurnal Neurology pada 2015.

Meningioma merupakan tumor otak primer yang paling umum, mencakup lebih dari 30 persen dari semua tumor otak.

Meningioma berasal dari meninges, tiga lapisan jaringan terluar yang menutupi dan melindungi otak tepat di bawah tengkorak.

Dilansir dari Science Daily, hasil analisis peneliti menunjukkan, orang dengan kelebihan berat badan memiliki potensi terkena meningioma sebesar 21 persen lebih besar terkena meningioma.

Sementara orang yang sudah benar-benar obesitas mempunyai potensi 54 persen lebih besar terkena meningioma.

“Ini merupakan temuan penting karena hanya ada sedikit faktor risiko meningioma yang diketahui dan faktor-faktor yang kita ketahui bukanlah hal yang dapat diubah oleh seseorang,” kata penulis studi dari Universitas Regensburg, Jerman, Gundula Berhens, PhD.

4.Pestisida

Jika Anda terbiasa menggunakan pestisida dalam kehidupan atau pekerjaan sehari-hari, berhati-hatilah karena bahan kimia ini dapat memicu tumor otak.

Ada beberapa bukti bahwa insektisida yang digunakan di rumah, seperti pembasmi kutu untuk hewan, dikaitkan dengan peningkatan risiko tumor otak pada anak-anak dan dewasa muda.

Hal tersebut terungkap dalam studi Environment International pada 2012 yang diperbarui pada 2013.

Studi Environment International menunjukkan, anak-anak dari orangtua yang terpapar insektisida memiliki risiko lebih tinggi terkena tumor otak.

5. Paparan karsinogenik

Dilansir dari Very Well Health, sebagian orang terpapar karsinogen atau zat penyebab kanker di tempat kerja.

Beberapa pekerjaan yang dikaitkan dengan peningkatan risiko tumor otak, meliputi pemadam kebakaran, petani, ahli kimia, dokter, dan orang yang bekerja dengan petrokimia, pembangkit listrik, pabrik karet sintetis, atau pabrik kimia pertanian.(Sumber)