News  

Puluhan Anggota Pemuda Pancasila Intimidasi dan Aniaya Pengelola Resmi Parkir RSU Tangsel

Polda Metro Jaya menjelaskan kasus kericuhan yang terjadi di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan berawal dari intimidasi anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP) terhadap mitra sewa parkir.

“Ketika mitra sewa dari RSU Tangsel ini akan melakukan aktivitas itu mendapatkan intimidasi, awalnya lima orang yang merupakan oknum dari sebuah ormas,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Ade Ary menjelaskan bentuk intimidasi tersebut yaitu disuruh untuk menurunkan alat kerja sehingga mereka tidak bisa bekerja selama beberapa jam.

“Aktivitas terhambat dalam pembuatan pondasi gate parkir, kemudian saat menurunkan box serta palang parkir terus mendapatkan intimidasi, selanjutnya secara bertahap oknum anggota ormas lainnya berdatangan,” katanya.

Ia juga menyebutkan ormas PP tersebut mendatangi lokasi dengan pasukan 30 orang dan melakukan perobohan terhadap palang gerbang yang baru saja dibuat oleh mitra sewa RSUD Tangerang.

“Sehingga karena roboh tersebut mengenai salah satu pekerja dari tim mitra sewa yang mengakibatkan luka memar dan lecet di kaki kanan,” ucap Ade Ary.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan jajaran Polres Tangsel mengamankan setidaknya ada 30 orang.

“Usai dilakukan proses pendalaman dalam tahap penyelidikan, dilakukan pemeriksaan terhadap para saksi, korban, dan orang-orang yang diamankan, akhirnya berujung pada ditetapkannya 30 orang oknum anggota ormas ini menjadi tersangka,” kata Ade Ary.

Sebelumnya beredar sebuah video viral di media sosial Instagram melalui akun @mediatangsel.info yang memperlihatkan sejumlah orang di tangkap pihak kepolisian.

“Banyak aparat kepolisian yang berjaga di RSU Tangerang Selatan, pada Rabu (21/5) malam,” tulis akun tersebut.(Sumber)