Penulis opini di sebuah media online merasa mendapatkan intimidasi setelah menulis terkait persoalan sistem merit yang ada di Bea Cukai lantaran merekrut perwira TNI.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi dan membuat narasi miring terkait hal tersebut. Tapi, melapor ke aparat penegak hukum tentang adanya intimidasi itu.
“Nah justru itu, kalau memang ada intimidasi lapornya ke mana? Ke penegak hukum, kepolisian, kan? Jangan langsung bernarasi atau memframing sendiri, menduga-duga narasinya framing diarahkan seolah-olah itu dibuat oleh TNI atau dibuat oleh institusi tertentu,” tegas Kristomei di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR, Senayan, Senin, 26 Mei 2025.
“Jadi kalau memang intimidasi, diintimidasi orang ya cari siapa pelakunya. Berikan tanda bukti-buktinya. Kita hentikan bersama-sama. Sehingga kita gak ada lagi rasa curiga-curiga,” sambungnya.
Pihaknya malah meminta penulis opini tersebut melapor ke TNI jika ada prajuritnya melakukan intimidasi setelah menulis di salah satu media online nasional.
“Justru kalau kami TNI, kalau memang ada yang meminta bantuan TNI, untuk mencari pelakunya siapa itu, kita bantu,” ujarnya.
Namun, ia meminta kepada pelapor untuk melapor terlebih dahulu ke pihak kepolisian sebelum melapor ke Mako TNI.
“Tapi tadi sudah belum laporan kepolisian? Kepada penegak hukum. Kalau TNI pasti kami diminta bantuan untuk itu pasti kami siap. Supaya tidak ada dusta di antara kita,” tutupnya. (Sumber)