Reliji  

Hari Tasyrik, Larangan Yang Harus Dimengerti Umat Islam Usai Idul Adha

Hari Tasyrik muncul setelah berlangsungnya Idul Adha. Pada momen ini, ada larangan dan amalan yang bisa dikerjakan oleh muslim.

Sama seperti Idul Adha, hari Tasyrik berlangsung pada bulan Zulhijah. Terkait hari Tasyrik disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 203,

وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Artinya: “Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

Arti Hari Tasyrik

Menurut buku Puasa Wajib dan Sunah yang Paling Dianjurkan oleh Zainul Arifin, arti dari hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari Tasyrik berasal dari kata yusyrikun yang artinya menjemur. Berkaitan dengan itu, tasyrik dimaknai sebagai menjemur daging kurban.

Sumber lain menyebut bahwa tasyrik berasal dari kata yusyrik yang artinya terbit. Dengan begitu, tasyrik dalam hal ini dimaknai hewan-hewan kurban mulai disembelih saat matahari terbit.

Waktu Hari Tasyrik

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, hari Tasyrik berarti tiga hari setelah Idul Adha. Sebagaimana diketahui, Idul Adha jatuh setiap 10 Zulhijah yang artinya hari Tasyrik bertepatan dengan 11, 12 dan 13 Zulhijah.

Tahun ini, hari Tasyrik jatuh pada 7,8 dan 9 Juni 2025. Penetapan ini merujuk pada keputusan hasil sidang isbat yang digelar pada Selasa (27/5/2025) lalu yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI.

Larangan Hari Tasyrik

Mengutip dari buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, setidaknya ada sejumlah larangan pada hari Tasyrik. Larangan tersebut mengacu pada hadits Rasulullah SAW.

Beliau bersabda,

“Hari-hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum dan berzikir kepada Allah SWT.” (HR Muslim)

Dengan begitu, muslim dilarang untuk berpuasa pada hari Tasyrik. Larangan puasa disebutkan secara gamblang dalam hadits dari Abu Hurairah RA,

“Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hufadzah untuk berkeliling Mina dan menyeru, “Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik), karena hari-hari itu merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah Azza wa Jalla.” (HR Ahmad)