Nama Kaisar Mughal Shah Jahan sebelumnya terkenal karena membangun Taj Mahal di Agra. Selain Taj Mahal, rupanya ia juga mendirikan bangunan ikonik lainnya yakni Masjid Jama di Old Delhi, India. Masjid ini dibangun antara tahun 1650—1656.
Sekarang, Masjid Jama Delhi merupakan masjid terbesar kedua di anak benua India dan contoh luar biasa gaya arsitektur Mughal. Masjid Jama adalah masjid utama di Delhi, tempat umat Islam berkumpul untuk salat Jumat; namanya berarti “masjid Jumat” dalam bahasa Arab. Terletak di dekat Benteng Merah, masjid ini merupakan salah satu dari beberapa karya arsitektur Shah Jahan. Yuk, simak fakta tentang Masjid Jama Delhi berikut ini!

potret Masjid Jama Delhi (commons.wikimedia.org/Jakub Hałun)
Pembangunan Masjid Jama dimulai pada tahun 1650 dan selesai pada tahun 1656. Top Asia Tour menginformasikan bahwa Shah Jahan, kaisar kelima Kekaisaran Mughal, menugaskan arsitek yang sama yang merancang Taj Mahal dan Benteng Merah untuk membangun masjid tersebut. Dikenal karena kecintaannya pada arsitektur, Shah Jahan bertanggung jawab atas penciptaan beberapa bangunan paling ikonik di India.

potret halaman dan gerbang timur Masjid Jama Delhi (commons.wikimedia.org/Jakub Hałun)
Masjid Jama menghadap ke arah kota suci Makkah di Arab Saudi, terletak di sebelah barat. Britannica menjelaskan bahwa di depan pintu masuk timurnya terdapat halaman terbuka yang luas, sekitar 325 kaki (99 meter persegi), yang mampu menampung hingga 25.000 jemaah. Sementara gerbang timur yang megah dulunya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan, gerbang utara dan selatan yang lebih kecil digunakan oleh masyarakat umum.
Dua menara, masing-masing setinggi 130 kaki (40 meter), berdiri di sudut timur laut dan tenggara Masjid Jama. Area interior utama adalah ruang salat, berukuran 90 x 200 kaki (27,4 x 60,96 meter). Kaligrafi Persia menghiasi pintu masuk ke ruang tersebut dan tiga kubah marmer besar berada di atas atapnya.
3. Merupakan contoh arsitektur Mughal yang mengesankan

potret kolam Masjid Jama Delhi (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)
Masjid Jama pada dasarnya dibangun menggunakan batu pasir merah, dengan sedikit marmer putih yang dipadukan dalam desainnya. Berdiri di atas panggung berbatu yang tinggi, dua menara dan kubah putihnya berkilau di bawah sinar matahari, sementara seluruh bangunannya bebas dari kayu dan memiliki lantai, langit-langit, dan dinding yang dipoles. Lebih dari 30 anak tangga batu pasir merah yang lebar mengarah dari bawah ke pintu masuk utama masjid, dan batu putih yang diukir itu dilapisi dengan air timbal untuk menambah daya tahan.
4. Panduan untuk berkunjung

Pelaksanaan salat Idul Fitri 2024 di Masjid Jama Delhi. (commons.wikimedia.org/Amitvakil74)
Top Asia Tour melaporkan bahwa pengunjung, khususnya wanita, diharapkan berpakaian sopan, dan wanita diharuskan menyewa jubah dengan biaya tertentu. Sepatu harus dilepas sebelum memasuki Masjid Jama. Meskipun tiket masuk umum gratis, ada biaya tambahan sebesar 100 rupee untuk mengakses menara masjid.
Pengunjung yang membawa kamera atau ponsel berkamera harus membayar biaya sebesar 300 rupee. Area di depan Masjid Jama dipenuhi dengan lalu lintas, pengemis, dan pedagang kecil. Penting untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan pribadi dan barang bawaan.
5. Cara mencapai Masjid Jama Delhi

Masjid Jama Delhi di malam hari. (commons.wikimedia.org/Sdnphotoholic)
Naiklah jalur kuning Delhi Metro dan turunlah di Stasiun Chawri Bazar. Gunakan Pintu Keluar 3 untuk meninggalkan stasiun, lalu berjalan kaki selama 10 hingga 15 menit. Top Asia Tour mengungkapkan bahwa kamu dapat naik becak listrik untuk mencapai Masjid Jama.
Masjid Jama Delhi tetap menjadi lambang abadi sejarah Delhi yang dinamis dan arsitektur yang mengagumkan, yang menarik banyak orang di seluruh dunia. Perpaduan antara nilai budaya dan kerajinan yang indah menjamin masjid ini sebagai salah satu monumen paling terkenal di India selama bertahun-tahun mendatang.