Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono tengah menjadi sorotan usai menyebut realita jika orang tua miskin maka sang anak sudah dapat dipastikan miskin. Agus Jabo sendiri merupakan sosok yang cukup penting dalam politik dan aktivisme Indonesia.
Agus Jabo lahir pada 16 Mei 1969 di Salaman, Magelang, Jawa Tengah. Dia berasal dari keluarga petani. Sejak SMA, ia aktif sebagai kader Pelajar Islam Indonesia (PII). Lanjut kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, ia terus menyuarakan kritik terhadap rezim Orde Baru.
Prabowo Subianto Pijat Tipis-Tipis Maruf Amin di Acara Praspa TNI Polri, ini Momen Akrabnya Ada Jokowi
Pada 1996, Agus Jabo bersama Budiman Sudjatmiko mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD), partai progresif yang menentang Orde Baru dan menjadi salah satu motor Reformasi 1998. PRD turut serta dalam pemilu 1999 yakni demokratis pertama setelah jatuhnya orde baru.
Pada 1 Juni 2021, Agus Jabo mendeklarasikan Partai Prima (Partai Rakyat Adil Makmur) dan menjabat sebagai Ketua Umum.
Dalam perjalanannya, partai Prima sempat membuat heboh karena PN Jakarta Pusat mengabulkan gugatan yang diajukannya setelah gagal sebagai peserta Pemilu 2024. Salah satu putusan PN Jakpus ialah memerintahkan KPU sebagai tergugat menunda Pemilu 2024.
Agus Jabo kini mengemban amanah sebagai Wakil Menteri Sosial dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sejak dilantik pada 21 Oktober 2024.
Ucapan Agus Jabo Tuai Polemik
Sebelumnya, ucapan Agus Jabo membacakan data penduduk miskin di Indonesia menjadi sorotan. Menurut dia, 74,51% orang miskin di Indonesia itu memiliki jenjang pendidikan hanya sampai setingkat sekolah dasar (SD). Dia mengatakan, faktor pendidikan sangat menentukan kehidupan masyarakat khususnya tingkat kesejaterahan.
“Kita sudah punya data tunggal. Sejak Indonesia Merdeka. Kita sekarang ini punya data tunggal. Namanya data tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Inpres nomor 4 tahun 2020. Nah dari data tunggal ini kemudian kita tahu alamat orang miskin di mana. Profil saudara-saudara kita yang miskin seperti apa. Jumlahnya berapa kita tahu. Jadi tidak usah khawatir karena kita by name by addres,” kata Agus saat kunjungan ke SD Swasta Kresna Cililitan Jakarta Timur, Rabu (18/6).
Agus mencatat, hal yang dikerjakan pemerintah saat ini adalah membangun skala prioritas dan melakukan kerja pemberdayaan. Artinya memberdayakan mereka yang masih belum memiliki pekerjaan.
Berdasarkan data dimiliki Kemensos, sebanyak 64,46 persen, kalau orang tuanya miskin maka kelak anaknya akan tumbuh mengikuti.
“Kalau orang tuanya miskin, itu anaknya sudah dipastikan miskin. Tanpa kita kemudian berbicara tentang takdir segala macam, tapi berdasarkan data. Kalau orang tuanya miskin, (maka) 64,46 persen anaknya miskin,” ungkap Agus.(Sumber)