Iman adalah anugerah paling berharga yang untuk seorang hamba. Tanpa iman, amal kehilangan nilai. Tanpa iman, hidup kehilangan arah. Namun sayangnya, iman tidak selalu berada di titik yang sama. Kadang menguat, kadang melemah. Dan yang berbahaya adalah ketika iman mulai melemah tapi kita tidak menyadarinya.
Iman yang lemah bukan hanya terlihat dari dosa besar. Kadang ia tersembunyi di balik kelalaian kecil yang terus terabaikan. Maka penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda lemahnya iman, agar bisa segera memperbaiki sebelum terlambat.
Hati Tidak Tersentuh Saat Mendengar Ayat Allah
Sobat Cahaya Islam, salah satu tanda kuatnya iman adalah hati yang bergetar ketika mendengar ayat-ayat Allah. Sebaliknya, ketika hati menjadi keras dan tak tersentuh oleh Al-Qur’an, itu pertanda bahwa iman sedang dalam kondisi lemah.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka bergetar.” (1)
Jika hati kita tetap dingin saat membaca atau mendengar ayat suci, maka itu tanda bahwa hati butuh disiram iman kembali.
Tanda Lemah Iman: Malas Beribadah dan Meremehkannya
Salah satu tanda paling jelas lemahnya iman adalah malas dalam beribadah, terutama dalam hal yang wajib seperti shalat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ، حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ، قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا، لَا يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
“Itulah shalatnya orang munafik. Ia duduk mengamati matahari, hingga jika matahari hampir tenggelam, ia berdiri dan mengerjakan shalat dengan cepat seperti mematuk, tanpa mengingat Allah kecuali sedikit.” (2)
Ketika kita merasa berat melangkah untuk shalat, enggan membuka mushaf, atau menunda-nunda kebaikan, itu tanda iman sedang menipis.
Merasa Biasa Saja Saat Berbuat Dosa
Sobat Cahaya Islam, iman yang sehat akan membuat hati gelisah dan menyesal saat melakukan dosa. Namun bila seseorang melakukan maksiat lalu hatinya tenang-tenang saja, bahkan bisa tidur nyenyak setelahnya, maka itu tanda serius bahwa imannya sedang sakit.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ
“Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.” (3)
Jika tidak ada lagi kegelisahan saat berbuat salah, maka bisa jadi hati telah tertutup debu maksiat.
Sobat Cahaya Islam, Lemah iman bukan akhir segalanya. Yang berbahaya adalah saat kita tidak menyadari bahwa iman kita sedang lemah. Oleh karena itu, mari kita introspeksi diri, periksa kembali hati kita, dan isi ulang keimanan dengan membaca Al-Qur’an dengan tadabbur, meningkatkan amal saleh, berkumpul dengan orang-orang saleh, banyak beristighfar dan berdzikir, serta memperbanyak doa kepada Allah agar diteguhkan iman.
Semoga kita semua senantiasa diberikan iman yang kuat, hati yang lembut, dan semangat yang terus tumbuh dalam kebaikan.