CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus, angkat bicara tentang kabar Marko Simic yang akan hengkang dari Macan Kemayoran di akhir musim.
Marko Simic saat ini belum mendapatkan perpanjangan kontrak bersama Persija Jakarta. Manajemen Persija Jakarta dikabarkan sudah memberikan tawaran untuk memperpanjang nafas Marko Simic.
Marko Simic mengakui itu, namun belum ada kata sepakat dari kedua belah pihak. Menurut Ferry Paulus, belum dealnya dengan Marko Simic merupakan hal biasa.
Namun yang pasti, Persija Jakarta berusaha untuk mempertahankan penyerang asal Kroasia itu. “Ini lagi seru dan ini kan biasa,” kata Ferry Paulus kepada awak media. “Hukum dagang kan biasa, kalau peminatnya banyak, harganya juga cukup mahal. Itu wajar,” ucap pria yang akrab disapa FP itu.
FP mengakui Marko Simic meminta kenaikan gaji di Persija Jakarta. Pria asal Manado, Sulawesi Utara, itu tak mempermasalahkan permintaan dari penyerang bernomer punggung 9 tersebut.
Sebab, Marko Simic sudah menunjukan tajinya bersama Persija Jakarta dengan mencetak 23 gol di Liga 1 2019.
Pada musim lalu, eks pemain Melaka United itu bahkan sukses membawa Persija Jakarta menjadi juara Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Boots Sports Fix Cup 2018.
Marko Simic juga mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik di Piala Presiden 2018. Dalam dua musim, Ia juga sudah mencetak 70 gol dari 84 pertandingan bersama Pasukan Ibu Kota.
“Ya kalau masalah harga itu masih rahasia. Yang pasti harganya masih belum terjangkau saja dari plafonnya Persija Jakarta. Dia minta segitu karena dia topscore dan menjadi bagian penting tim, jadi ya wajar saja,” ucap eks anggota Komite Eksekutif PSSI itu.
FP belum terlalu tahu siapa saja klub yang saat ini juga menginginkan jasa Marko Simic. Kabarnya salah satu klub kaya Malaysia, Johor Darul Takzim, tertarik mendatangkan Marko Simic.
Sampai saat ini manajemen Persija Jakarta terus berupaya agar bisa mempertahankan pemain berusia 31 tahun tersebut. Meskipun harga yang diminta Marko Simic di luar kemampuan Persija Jakarta dan klub-klub Indonesia.
“Sebenarnya bukan tidak terjangkau, tapi belum ada kata sepakat saja antara kami dengan harga seperti itu karena bandrol Marko Simic belum pas dengan ukuran Indonesia,” kata FP.
“Kami juga terus negosiasi dengan agen Marko Simic. Kami mau seperti ini, Marko Simic mau seperti ini. Intinya belum ketemu aja yang cocok dari kedua belah pihak,” tutup FP. {bolasport}
