Viktus Murin: Kubu Airlangga Putar Balik Fakta, Mereka Yang Langgar Kesepakatan

Musyawarah Nasional (Munas) Golkar bakal digelar kurang dari dua pekan lagi. Makin dekat perhelatan munas, kader Golkar yang menjadi barisan pendukung calon ketua umum (caketum) pun saling melempar sindiran.

Wakil Sekretaris Jenderal (wasekjen) DPP Partai Golkar, Viktus Murin mengatakan barisan pendukung caketum Airlangga Hartarto seolah terus membangun narasi terkait kesepakatan antara Bambang Soesatyo (Bamsoet) dengan Airlangga.

“Ibarat pepatah menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Sebab, nyatanya yang melanggar kesepakatan adalah kubu Airlangga,” kata Viktus di Jakarta, (25/11/2019).

Viktus menyebut Airlangga melanggar kesepakatan dengan menyingkirkan barisan pendukung Bamsoet untuk penempatan di posisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI. Penempatan di AKD ini menjadi kesepakatan dua kubu yang bersaing.

Menurutnya, cara Airlangga Cs seperti mengarang cerita namun enggan bercermin. Padahal, yang menjadi korban politik mereka adalah para pendukung Bamsoet.

“Tidak usah membela diri dengan mengarang cerita dan memutarbalikkan fakta. Korban sudah banyak. Silahkan dicek para korban tindakan sewenang-wenang Airlangga dan para loyalisnya,” tuturnya.

Dia pun menyebut sejumlah nama barisan pendukung Bamsoet yang tak kebagian jatah AKD di DPR. Mulai Robert Kardinal sampai Nusron Wahid. Selain posisi AKD, kubu Airlangga juga melakukan pemecatan terhadap pimpinan DPD I dan DPD II yang tak sepakat dengan mereka.

“Belum lagi soal pemecatan di daerah. Plt Jambi dicopot karena perbedaan pendapat. Belum lagi di daerah-daerah, yang banyak di-Plt-kan dan tidak dipulihkan seperti telah disepakati dalam rapat Pleno DPP,” jelasnya.

Viktus pun heran dengan argumen pembelaan kubu Airlngga yang terus bicara soal kesepakatan. Apalagi, ada elite yang menyebut kesepakatan itu disaksikan pula ketum partai politik lain.

“Lebih baik berkaca kenapa begitu mudah melanggar kesepakatan dan sudah berapa orang yang dizalimi,” pungkasnya.