Sering Bertengkar, Ayu Dewi dan Regi Datau Pergi Ke Psikolog

Ayu Dewi dan Regi Datau

Sudah menikah selama tujuh tahun, artis Ayu Dewi tak menampik soal ketidakcocokan dirinya dan sang suami, Regi Datau. Diakui Ayu Dewi, ia dan Regi Datau memang kerap bertengkar.

Hal itu terlihat dari beberapa konten di Youtube Ayu Dewi yang menunjukkan ketidakakuran ia dan Regi Datau. Berkaca pada hal tersebut, Ayu Dewi pun akhirnya berinisiatif untuk mengajak Regi Datau ke psikolog.

Dilansir dari vlog MrsAyuDewi berjudul “BERANTEM TERUS, REGI AYU KE PSIKOLOG!!”, Ayu Dewi dan Regi Datau tampak berkonsultasi ke psikolog, Intan Erlita. Di awal perkenalan, Ayu Dewi mengaku bahwa ia dan Regi Datau memang sering bertengkar.

Karenanya, Ayu Dewi pun sempat berpikir bahwa ia dan Regi Datau sebenarnya belum saling mengenal. “Kita tuh banyak sleg. Beda pola pikir, beda pemikiran. Kita pengin tahu, apakah kita kurang kenal ?” ungkap Ayu Dewi.

Selesai bercerita, Ayu Dewi pun langsung diberikan nasihat singkat oleh Intan Erlita. Guna melihat bagaimana kondisi psikologis Ayu Dewi dan Regi Datau, Intan Erlita pun meminta pasangan suami istri itu untuk mengisi beberapa pertanyaan.

Pertanyaan itu berkenaan dengan hasil akhir yang akan menunjukkan dominasi dari pemikiran mereka masing-masing. Selesai Regi Datau dan Ayu Dewi mengisi pertanyaan, Intan Erlita pun langsung menganalisa hasilnya.

Sosok pertama yang dijelaskan analisanya adalah Regi Datau. Menurut hasil analisa, Regi Datau adalah sosok yang dominan menggunakan otak kanannya. Untuk pemikiran, Regi Datau dominan memiliki sifat spontan ketimbang feeling.

“Kalau dilihat dari mapping-nya, enggak terlalu jauh antara Pak Regi di rumah dan di kantor. Hasilnya Pak Regi itu dominan otak kanan. Dominan spontan, artinya visioner, kalau punya ide itu spontan. Dia lebih cenderung mengeluarkan ide-ide,”

“Tapi dia itu feeling-nya nomor dua. Jadi setelah dia punya ide, dia pikir ‘ini nyaman enggak buat keluarga saya,” ungkap Intan Erlita.

Sifat itu lah yang kerap membuat Regi Datau dan Ayu Dewi bersitegang.  Sebab, Regi Datau sering mengeluarkan celetukan yang pada akhirnya membuat Ayu Dewi salah paham.

Padahal kala itu, Regi Datau yang memiliki sifat spontan hanya sedang mengemukakan pendapatnya.

“Kadang-kadang nih, ( Regi Datau) ketika punya ide besar untuk keluarga, ada celetukan. Nah buat Ibu Ayu mungkin ‘kok dia kayak enggak ada perasaan sih’. Bisa jadi percekcokan,” pungkas Intan Erlita.

Jika di rumah Regi Datau akan lebih inisiatif, maka di kantor suami Ayu Dewi itu akan bersifat lebih lunak. Perihal hasil analisa itu, Regi Datau pun mengungkap alasannya.

“Kalau di kantor kan kita berhubungan dengan orang lain yang benar-benar lain. Tentu tuntutan mengerti orang lebih tinggi. Kalau istri kan dari semua orang di dunia ini kan yang seharusnya mengerti itu istri,” kata Regi Datau.

Mendengar hal tersebut, Ayu Dewi lantas mengungkap keinginannya. Ayu Dewi mengaku bahwa ia ingin agar Regi Datau juga bisa memakai feeling-nya ketika di rumah.

“Kalau boleh saran, Bu Ayu itu ingin lebih banyak disentuh pakai kasih sayang,” ucap Inan Erlita kepada Regi Datau.

Usai membacakan hasil analisa Regi Datau, Intan Erlita pun mengurai bagaimana pemikiran Ayu Dewi. Sama-sama lebih menggunakan otak kanan, Ayu Dewi nyatanya lebih dominan menggunakan feeling dibanding spontan.

Menurut Intan Erlita, Ayu Dewi juga memiliki sifat ekspresif dan seringkali menghadapi perubahan perasaan.

“Ibu Ayu itu sama, otak kanan. Tapi Ibu Ayu spontanitas sama felling-nya sama besar. Namun lebih dominan felling. Dia sangat ekspresif. Tapi di satu saat yang bersamaan dia bisa mellow,” ujar Intan Erlita.

Selesai membaca dua hasil analisa Regi Datau dan Ayu Dewi, Intan Erlita pun memberikan pesan. Intan Erlita tampak mengurai saran yang harus dilakukan Regi Datau kepada Ayu Dewi.

Mendengar pesan tersebut, Ayu Dewi pun senang.  Ayu Dewi lantas menyesal karena baru konsultasi ke psikolog di tahun ketujuh pernikahannya.

“Jadi Pak Regi, mungkin untuk komunikasi sama Bu Ayu, lebih dipertimbangkan aspek kenyamanan. Karena ketika orang-orang dengan dominan feeling, ketika dia sudah merasa nyaman, cenderung dia mau mengikuti apa yang diarahkan,” ungkap Intan Erlita.

“Kemana aja sih, harusnya ketemu tujuh tahun lalu,” ucap Ayu Dewi.

Sama halnya dengan Ayu Dewi, Regi Datau pun mengurai rasa penyesalannya. Sebab diakui Regi Datau, konsultasi ke psikolog itu harusnya bisa ia lakukan sejak tujuh tahun lalu sebelum menikah dengan Ayu Dewi.

“Nih ya guys buat pasangan yang mau menikah, mending tes dulu deh jadi ngerti cara komunikasinya nih,” saran Ayu Dewi.

“Benar. Harusnya 7 tahun lalu ya,” pungkas Regi Datau seolah menyesal.

“Belum ada nih (psikolog Intan Erlita),” kata Ayu Dewi.

“Enggak apa-apa lah, masih ada anak ketiga kan ?” imbuh Intan Erlita. {tribun}