Golkar: Imigrasi 4.0 Harus Terkoneksi Dengan Blockchain

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly mencopot Ronny Sompie dari jabatan Direktur Jenderal Imigrasi.

Itu, terkait pembentukan tim gabungan untuk menyelidiki kesalahan informasi soal catatan perjalanan tersangka KPK dalam kasus suap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, Harun Masiku.

Tim tersebut, nantinya akan melacak alasan terjadi penundaan atau delay data keberadaan Harun di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam, Azis Syamsuddin mengatakan, jika sistem keimigrasian yang menjadi masalah, maka seharusnya sudah bertransformasi.

“Sistem keimigrasian yang tidak connected harus bertransformasi jadi imigrasi 4.0 dengan teknologi blockchain,” kata Azis dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (28/1/2020).

Dirinya mengatakan, perkembangan teknologi, harus benar-benar dimanfaatkan. Dia melihat bagaimana Cina benar-benar menggunakan teknologi untuk menghadapi pandemic di Wuhan.

“Cina menggunakan teknologi untuk menghadapi pandemic di Wuhan (IT, Kesehatan, Militer dan Sipil),” kata Azis.

Sebelumnya, Yasonna mencopot Sompie dari jabatan Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham. Alasannya, dalam rangka pembentukan tim gabungan untuk menyelidiki kesalahan informasi soal catatan perjalanan tersangka KPK untuk kasus suap Komisioner KPU, Harun Masiku. Itu dilakukan agar tidak ada conflict of interest.

“Saya sudah memfungsionalkan dirjen imigrasi. Jadi sekarang dirjen imigrasi sudah diganti Plh (Pelaksanaharian), termasuk Direktur Sisdik Keimigrasian-nya,” ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Tim gabungan tersebut, kata Yasonna, terdiri atas unsur Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Direktorat Tindak Pidana Cyber Bareskrim Polri, dan Ombudsman RI.

Yasonna mengatakan nantinya tim tersebut akan melacak alasan terjadi penundaan atau delay data keberadaan Harun di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

“Saya mau kita betul-betul terbuka dan melacak mengapa ini terjadi delay, mengapa data tersimpan di PC terminal 2F bandara. Kalau yang terminal 3 kan beres, makanya enggak ada masalah. Tapi terminal 2 ini ada delay,” ujar politikus PDIP ini.

Yasonna mengatakan sengaja membentuk tim gabungan dari sejumlah kementerian/lembaga agar terlepas dari tudingan konflik kepentingan. Ia meyakini tim itu terdiri dari berbagai ahli yang mumpuni.

“Maka tim-tim yang sangat ahli di situ. Supaya betul-betul independen maka dirjen imigrasi difungsionalkan sekarang ditunjuk Plh.”

Adapun yang akan menjadi Plh Dirjen Imigrasi adalah Irjen Kemenkumham Jhoni Ginting. Jhoni menjalan tugas sebagai pelaksana harian per hari ini setelah Yasonna mencopot Ronny Sompie.