News  

Wabah Corona, Prancis Tutup Menara Eiffel Spanyol Isolasi 46 Juta Warga

Pemerintah Spanyol memutuskan mengisolasi 46 juta warganya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Sementara di Prancis, pemerintah memerintahkan penutupan Menara Eiffel, Museum Louvre, kafe hingga restoran karena corona.

Dilansir dari laman the Times of Israel, Minggu (15/3/2020), sejumlah negara sejak kemarin dan hari ini mulai menutup perbatasan dan kunjungan dari luar negeri.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dua hari lalu mengumumkan melarang masuk semua pendatang dari Eropa dan kini larangan itu diperluas untuk pendatang dari Inggris, Irlandia.

Di Filipina tentara dan polisi mulai dikerahkan untuk melarang warga masuk dan keluar dari Ibu Kota Manila.

Sementara di China, wabah corona kini mulai mereda dan larangan serta blokade kini mulai dilongggarkan. Wabah corona yang sudah menewaskan lebih dari 5.600 orang dan menjangkiti lebih dari 150.000 warga kini sedang menggila di Eropa.

Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional kemarin Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menjelaskan tentang aturan blokade selama dua pekan masa darurat nasional untuk menghadapi angka korban corona yang terus bertambah.

Istri Sanchez, Begona Gomez kemarin juga dinyatakan positif terinfeksi corona. Pemerintah mengumumkan Sanchez dan istrinya kini dalam keadaan sehat.

Dua menteri Spanyol yaitu menteri dalam negeri dan kesetaraan juga positif terinfeksi corona dan menteri lain dinyatakan negatif.

Dalam situasi isolasi ini pemerintah hanya membolehkan warga keluar rumah untuk membeli makanan, obat, atau bekerja, ke rumah sakit atau bepergian untuk merawat anak dan kaum lansia. Semua sekolah, kampus, restoran, bar, hotel, dan tempat terkait lainnya ditutup.

“Mulai sekarang kita memasuki fase baru,” kata Sancez usai rapat kabinet yang berlangsung selama lebih dari tujuh jam. “Kita tidak akan ragu mengambil tindakan yang harus dilakukan untuk mengalahkan virus ini. Kesehatan nomor satu.”

Pemerintah Spanyol mengatakan kasus corona di negara itu melonjak menjadi 5.700 dan separuhnya ada di Ibu Kota Madrid. Itu berarti dalam 24 jam ada kenaikan lebih dari 1.500 kasus.

Di Spanyol virus corona sudah merenggut nyawa 136 orang, naik dari sebelumnya 120. Spanyol berada di peringkat kelima negara dengan jumlah kematian terbanyak setelah China, Italia, Iran, dan Korea Selatan.

Sebagian orang hanya mengalami gejala ringan atau sedang virus corona seperti demam dan batuk. Bagi sebagian lagi, terutama kaum lansia dan orang berpenyakit sebelumnya, virus corona bisa menyebabkan sakit yang lebih parah seperti pneumonia. Sebagian besar orang bisa sembuh dalam beberapa pekan.

Meski ada seruan agar warga tetap tenang tapi di sejumlah supermarket orang-orang mulai banyak berbelanja di pagi hari. Jalanan di dua kota terbesar Spanyol juga mulai sepi karena menghindari kerumunan massa adalah salah satu cara untuk menghentikan pandemi corona.

“Kami harus tutup selama 15 hari,” kata pemilik restoran Rachel Paparado di Barcelona yang juga sudah diisolasi. “Bukan apa-apa, ini agar tidak bertambah lagi orang yang terinfeksi dan kita bisa pulih dari kondisi ini.”

Di Filipina kebijakan isolasi Ibu Kota Manila yang berpenduduk 12 juta jiwa mulai berlaku hari ini. Itu berarti semua pintu masuk dari darat, laut, dan udara ke Manila dilarang.

Acara kumpul massa seperti konser, bioskop, sabung ayam kini dilarang dan semua kantor pemerintah diliburkan selama sebulan. Sekolah di semua tingkatan juga diliburkan dan jam malam mulai berlaku.

“Kalau Anda mau bekerja maka silakan. Kalau mau berobat juga silakan. Mau membeli makanan juga silakan, tapi selain dari itu lebih baik tetap di rumah,” kata Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano.

Ibu Kota Paris di Prancis juga mengikuti tindakan kota-kota lain di dunia dengan menutup lokasi wisata, restoran, kafe, bioskop, mulai hari ini. Prancis sejauh ini mencatat ada 3.600 kasus corona. Pemerintah juga sudah melarang kumpul massa, meliburkan sekolah dan meminta perusahaan agar karyawannya bekerja dari rumah.

Di Italia, negara terparah kena wabah corona di luar China, jumlah korban sudah mencapai 1.400 orang meninggal dan dalam semalam angka kasus corona sudah mencapai 21.000. Kota-kota seperti Roma, Milan juga menutup arena bermain dan taman.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan perusahaan yang memproduksi makanan dan alat, obat kesehatan tidak boleh berhenti berproduksi.

Di Inggris, korban meninggal karena corona berlipat ganda menjadi 21 orang dan mereka yang positif sudah lebih dari 1.100. [merdeka]