Dalam konferensi pers yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Duta Besar RI untuk Jerman, Arief Havas Oegroseno, menjelaskan tentang lima langkah yang menurutnya bisa dicontoh dari pemerintah Jerman, sejak pertama kali mereka menemukan kasus Covid-19 di negaranya.
Langkah pertama adalah bahwa kebijakan yang dilakukan dengan cepat oleh pemerintah Jerman sejak kasus pertama dideteksi, dimana pada saat itu juga tim krisis langsung dibentuk oleh mereka.
“Tidak ada sikap yang meremehkan terhadap virus corona ini dari pimpinan tertinggi di Jerman. Tidak seperti di negara lain, misalnya yang mengatakan ini hanya flu biasa dan tidak perlu khawatir, tapi ternyata kemudian jumlah penularannya bahkan lebih dari 100 ribu orang,” kata Arief, 30 Mei 2020.
Kemudian, langkah kedua adalah cepatnya pengambilan kebijakan untuk melakukan lockdown, serta implementasi kebijakan lain yang juga dilakukan secara cepat di lapangan dan dijalankan secara tegas.
Misalnya saat pemerintah Jerman menangani kelakuan sebagian masyarakatnya yang tidak terlalu patuh, dimana sempat ada sejumlah orang yang justru menggelar ‘Corona Party’ di rumah-rumah mereka saat banyak pub dan bar ditutup.
“Hingga kemudian mereka langsung dibubarkan oleh pemerintah Jerman, bahkan sampai melakukan sweeping,” ujarnya.
Yang ketiga, lanjut Arief, kebijakan yang diambil oleh pemerintah Jerman itu jelas, dan tidak menggunakan bahasa yang rumit dan mudah dimengerti, serta bisa diterapkan langsung oleh masyarakat.
“Sehingga, hal itu menimbulkan kesimpulan yang keempat, yakni disiplin masyarakat yang tinggi,” kata Arief.
Di satu sisi, Arief pun tak menyangkal bahwa sempat juga beredar banyak hoax dan protes di kalangan masyarakat Jerman terhadap kebijakan pemerintahnya yang tegas ini.
Namun, mayoritas masyarakat Jerman ternyata cukup memiliki disiplin yang tinggi, sehingga mereka menyadari bahwa ini adalah untuk kepentingan bersama.
Kemudian yang kelima, sebagai suatu negara federal di mana ada hierarki mandat yang berbeda antara pemerintah pusat dan negara bagian.
Dimana negara bagian memiliki kekuatan yang sangat tinggi, pemerintah di tataran pusat pun nyatanya masih bisa berkoordinasi dengan baik bersama pemerintah di negara bagian tersebut.
“Kebijakan yang diambil itu sangat koordinatif sekali antara pemerintah pusat dan negara bagian, ditambah mereka memiliki mekanisme review setiap dua minggu sekali untuk selanjutnya ada pengumuman yang disampaikan oleh pemerintah secara terbuka dan jelas,” kata Arief.
“Pengumuman itu pun biasanya menunjukkan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan di masa mendatang. Jadi ada kesamaan dan konsistensi dari pemerintah pusat dan pemerintah di negara-negara bagian Jerman tersebut,” ujarnya. {viva}