News  

Pemerintah Anggarkan Rp.239 Miliar Jaga Dampak Semburan Lumpur Lapindo

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengalokasikan Rp 239,7 miliar untuk pekerjaan penanganan dampak semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, tahun ini.

Kementerian PUPR berjanji tak mengurangi perhatiannya terhadap bencana yang telah terjadi sejak 29 Mei 2006 tersebut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan itu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu 7 Juni 2020. Dia menerangkan kalau anggaran tahun ini dialokasikan untuk meningkatkan pengaliran lumpur ke Kali Porong sekaligus menjaga keandalan tanggul dan infrastruktur lainnya.

Basuki memaparkan, pengendalian lumpur terdiri atas penanganan luapannya, pembangunan tanggul dan infrastruktur lainnya, serta pemeliharaan tanggul dan infrastruktur lain.

Adapun yang telah dilakukan, pertama-tama, berupa pengendalian lumpur dengan mengalirkannya ke Kali Porong.

“Lumpur tidak bisa mengalir secara gravitasi ke Kali Porong. Untuk itu, dibuat tanggul cincin di pusat semburan lumpur untuk mengarahkan aliran lumpur melalui spillway dan dipompa ke luar ke Kali Porong,” kata Basuki menerangkan.

Pengaliran lumpur ke Kali Porong secara mekanis menggunakan lima unit kapal keruk dan jaringan pipa. Jarak pengaliran dari kolam ke Kali Porong sekitar 1.918 meter.

Sedang pengaliran air dari Kali Porong, saluran kaki tanggul, dan drainase ke dalam tanggul untuk pengenceran menggunakan enam unit peralatan pompa. Hasil akhir pengaliran ke Kali Porong dengan komposisi lumpur 20 persen padatan dan 80 persen air.

Kedua, penataan lingkungan untuk pemanfaatan kawasan sebagai tujuan geowisata dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Ketiga, pengendalian banjir di kawasan terdampak menggunakan pompa pengendali.

Selain dimanfaatkan untuk tujuan geowisata, kata Basuki, lumpur Lapindo–dia menyebutnya lumpur Sidoarjo–berpotensi untuk bahan konstruksi, seperti bata merah,genteng, agregat, dan beton ringan.

Selain itu, lumpur disebut mengandung potensi bakteri yang toleran dengan suhu tinggi dalam industri enzim dan antibiotik serta toleran salinitas tinggi sebagai pupuk hayati. {tempo}