News  

Adik Ipar Jadi Komisaris Pelindo I, Sri Mulyani Lakukan Konflik Kepentingan?

Direktur Centre of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyayangkan statemen Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang meminta agar semua pihak menghindarkan diri dari konflik kepentingan.

Statemen tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, OJK dan BI melalui konferensi video di Jakarta, Jumat (20/3) lalu.

Menurutnya, justru statemen Sri Mulyani tersebut mengibaratkan seperti meludah ke atas langit. Sebab, faktanya ada keluarga dekat mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu yang didapuk menjadi salah satu Komisaris di perusahaan milik BUMN.

“Kami menemukan fakta bahwa ada keluarga dekat, yaitu adik ipar, Menteri Keuangan Sri Mulyani diangkat menjadi Komisaris Independen BUMN Pelindo 1,” ujar Direktur Centre of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, Minggu (14/6/2020).

Adik ipar yang dimaksud Uchok adalah Ahmad Perwira Mulia Tarigan yang baru diangkat Kementerian BUMN sebagai Komisaris Independen Pelindo 1 pada 21 April 2020.

Ahmad Perwira Mulia Tarigan adalah suami dari adik kandung Sri Mulyani yang bernama Sri Wahyuni. Dan Ahmad Perwira Mulia Tarigan saat ini juga berprofesi sebagai staf pengajar di Universitas Sumatera Utara.

“Ini sangat tidak etis. Di saat kita sedang fokus penanganan virus Corona, eh ada Menteri yang ‘menyusupkan’ keluarganya jadi Komisaris BUMN. Kalau Bu Sri Mulyani kerap mengingatkan untuk menghindari konflik kepentingan, ini kan ibarat Bu Menteri meludah ke langit kena wajahnya sendiri,” tukas Uchok.

Sebagaimana diketahui, proses pengangkatan Komisaris BUMN memang menjadi domain dari Kementerian BUMN. Tapi dalam prakteknya tentu Menteri BUMN menerima berbagai usulan nama berbagai pihak, termasuk dari kolega di Kabinet.

Bila Menteri Keuangan mengusulkan nama calon komisaris, tentu Menteri BUMN akan segan untuk menolak. Terlebih BUMN kita masih sangat tergantung pada kucuran dana talangan dari Kementerian Keuangan.

Misalnya, minggu lalu (3/6), seperti disampaikan Menteri Keuangan setelah Ratas di Kantor Presiden.

“Jadi program pemulihan ekonomi yang dilakukan melalui BUMN mencakup 12 BUMN dari sisi subsidi, dari sisi penyaluran bansos, dari sisi penyertaan modal negara (PMN), dan dana talangan. Totalnya Rp 52,57 triliun,” kata Sri Mulyani.

Sekilas profil Ahmad Perwira Mulia Tarigan

Ahmad Perwira Mulia Tarigan adalah Warga Negara Indonesia (WNI), lahir di Medan, 17 April 1966. Saat ini berdomisili di Medan, Sumatera Utara.

Ahmad Perwira menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 20 April 2020 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor. SK-123/MBU/04/2020.

Meraih gelar S1 Geodetic Engineering di Institut Teknologi Bandung tahun 1990, S2 Coastal Engineering di University ofFlorida, USA tahun 1996 dan gelar S3 Coastal Engineering/Civil Engineering di Universiti Teknologi Malaysia tahun 2020.

Mengawali karir sebagai Staf Pengajar di Departemen Teknik Sipil USU pada tahun 1992, kemudian menjadi Sekretaris Departemen Teknik Sipil USU pada tahun 2005 – 2008.

Kepala Laboratorium Ilmu UkurTanah dan Geospasial di Laboratorium Ilmu Ukur Tanah Departemen Teknik Sipil USU pada tahun 2009 – 2010, Wakil Dekan III Fakultas Teknik USU pada tahun 2010 – 2016 dan saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi S2/S3 Fakultas Teknik USU sejak tahun 2017. {inisiatifnews}