BAMUSI: Yang Tuduh PDI Perjuangan Itu Komunis Mungkin Salah Minum Obat

Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru menanggapi fitnah yang menyebutkan PDI Perjuangan sebagai komunis.

Fitnah itu juga yang melatarbelakangi pembakaran bendera PDI Perjuangan (PDIP) dalam aksi demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) pada Rabu (24/6/2020).

Demonstrasi itu diikuti ratusan orang dari sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis.

Pria yang akrab disapa Gus Falah itu menegaskan, sangat tidak masuk akal bila PDI Perjuangan disebut komunis yang ciri utamanya adalah ateis. Sebab, seluruh kader PDI Perjuangan itu beragama.

Aktivitas keagamaan di PDI Perjuangan pun sangat semarak. Setiap Hari Besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha, misalnya, PDI Perjuangan selalu menggelar ibadah Shalat Ied.

“Dan jangan lupa juga, PDI Perjuangan memiliki organisasi sayap bernama Baitul Muslimin Indonesia atau Bamusi, organisasi sayap Partai di bidang keIslaman yang dibentuk oleh DPP PDI Perjuangan pada tahun 2007.”

“Bamusi ini beranggotakan kaum Muslimin dari berbagai ormas Islam,” ujar Gus Falah kepada wartawan, Jumat (26/6/2020).

Gus Falah melangatakan, hampir di seluruh kantor PDI Perjuangan mulai dari DPP, DPD, serta DPC di seluruh daerah memiliki masjid atau musala. Di DPP, contohnya, ada Masjid At Taufieq.

Selain di hari besar Islam, Masjid At Taufieq juga selalu menyelenggarakan ibadah salat Jumat.

Bahkan, rekan-rekan dari kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kantornya bersebelahan dengan DPP PDI Perjuangan juga sering shalat Jumat di Masjid At Taufieq.

“Jadi, seluruh fakta yang ada menunjukkan PDI Perjuangan sama sekali bukan komunis. Sehingga para pihak yang selalu menuduh PDI Perjuangan sebagai komunis itu, mungkin ‘salah minum obat’,” kata Gus Falah.

Terkait pembakaran bendera PDI Perjuangan, Gus Falah menegaskan seluruh kader partai tegak lurus dengan komando Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dalam perintah hariannya, Megawati sudah menegaskan menempuh jalur hukum.

“Sebagaimana Perintah Harian Ibu Ketua Umum, kami serahkan ke jalur hukum soal pembakaran bendera itu. Kami bukan takut. Kami bisa saja bertindak keras, tapi Ibu Megawati dan PDI Perjuangan lebih cinta damai dan menghormati hukum,” ucap Gus Falah. {tribun}