PBSI Sayangkan Keputusan BWF Batalkan Empat Turnamen di September 2020

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merespons keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang membatalkan empat turnamen pada September 2020. PBSI pun turut menyayangkan keputusan tersebut.

Melalui laman resminya, hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto. Namun begitu, PBSI juga memahami bahwa situasi dan kondisi dari pandemi Covid-19 di berbagai penjuru dunia masih sulit diatasi.

Pada Rabu 29 Juli 2020, BWF secara resmi mengumumkan pembatalan empat turnamen pada September 2020. Keempat turnamen tersebut adalah Taipei Open (1-6 September), Korea Open (8-13 September), China Open (15-20 September) dan Japan Open 2020 (22-27 September).

Ini menjadi rentetan dari pembatalan turnamen setelah pada Agustus BWF juga gagal mengadakan turnamen comeback. Namun begitu, PBSI mencoba untuk menerima keputusan BWF tersebut.

“Sebetulnya sangat disayangkan, ini adalah hal yang merugikan buat dunia bulutangkis, khususnya untuk atlet,” ungkap Budiharto, mengutip dari laman resmi PBSI, Kamis (30/7/2020).

“Tapi di sisi lain kami bisa mengerti karena pandemi ini belum teratasi di negara-negara lain. Seperti contohnya di Jepang dan Tiongkok yang mengalami second wave Covid-19,” tambahnya.

Sementara itu BWF yang diwakili Thomas Lund selaku Sekretaris Jenderal juga kecewa akan adanya pembatalan turnamen tersebut. Namun, demi keamanan bersama BWF akhirnya memutuskan untuk membatalkan empat ajang tersebut.

“Keputusan pembatalan turnamen-turnamen ini demi menjaga kesehatan pemain, penonton, volunteers dan anggota asosiasi,” ucap Lund, dalam keterangannya di laman resmi BWF.

“Kami sangat kecewa karena harus membatalkan beberapa turnamen, namun keselamatan semua pihak yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini,” bebernya.

Situasi ini membuat jadwal BWF kembali berubah. Terdekat, ada gelaran Piala Thomas dan Uber 2020 yang sedianya akan berlangsung di Aarhus, Denmark pada 3-11 Oktober 2020. {okezone}