News  

Kader SOKSI Ziarah ke Makam Pendiri dan Dukun Politik Suhardiman

Depinas SOKSI mengadakan giat ziarah ke makam pendiri SOKSI, Prof. Suhardiman di Evergreen, Puncak, Bogor (05/08/2020).

Giat ziarah ke makam pendiri SOKSI ini merupakan yang perdana setelah Depinas SOKSI mengadakan Munas yang menghasilkan keputusan Ahmadi Noor Supit sebagai Ketua Umum Depinas SOKSI periode 2020-2025.

Dalam kesempatan ini Ketua Umum Ahmadi Noor Supit mengatakan bahwa ziarah makam pendiri SOKSI Prof. Suhardiman sebagai salah satu giat utama. Ia juga menuturkan bahwa ziarah makam ini penting bagi segenap kader SOKSI agar senantiasa mengingat perjuangan serta figur Prof. Suhardiman.

“SOKSI di masa lalu ataupun ke depan harus banyak belajar dari sejarah, termasuk kepada sosok Prof. Suhardiman yang telah secara luar biasa memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.”

“Oleh karena itu sebagai konsekuensi logis kita sebagai kader dan penganut nilai yang ia berikan, maka kami berziarah ke makam beliau hari ini,” ungkap Ahmadi Noor Supit, Ketua Umum Depinas SOKSI.

Ahmadi Noor Supit juga mengapresiasi keberanian dari Prof. Suhardiman yang di masa Orde Lama telah secara terang-terangan menyatakan melawan komunisme yang saat itu memiliki kekuatan luar biasa, sumbangsihnya luar biasa, meski saat itu hanya berpangkat mayor.

Ia bersama Mas Isman mendirikan Kosgoro dan Pak Gandi mendirikan MKGR, menyatakan sikap serupa, berhadapan langsung dengan aktifitas komunisme.

“Di zaman Orde Baru pun peran Prof. Suhardiman luar biasa. Pemikiran beliau selalu benar, karena itu ia seringkali disebut sebagai dukun politik. Termasuk soal komunisme ini yang ternyata benar mengancam kedaulatan bangsa,” jelasnya.

Dalam pandangan seorang Ahmadi Noor Supit, ia ingin kader SOKSI masa kini mencontoh legacy serta kiprah Pak Hardiman.

Hanya saja jalannya berbeda, minimal kader SOKSI saat ini bisa aware terhadap kondisi bangsa dan negara dengan jalur kajian yang mendalam. Ini yang bisa kita contoh dari Pak Hardiman.

“Pendapat Pak Hardiman selalu dipercaya, termasuk oleh pers dan media. Pendapatnya paling utama, karena mengandung kebenaran. Kita mungkin tidak mampu sekuat pendiri, tapi minimal kita belajar untuk berpikir ke depan,” tuturnya.

Prof. Suhardiman merupakan pendiri SOKSI. Ia lahir 16 Desember 1924 di Surakarta, dan wafat 13 Desember 2015, di Jakarta Selatan.

Hingga kini, namanya selalu dikenang oleh kader Partai Golkar dan seluruh kader SOKSI khususnya. Ia telah sangat berjasa tidak hanya bagi SOKSI tetapi juga bagi nusa dan bangsa.