PT Pertamina (Persero) terlempar dari daftar Fortune Global 500. Harapan yang menggunung kepada seorang politisi seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi penyebabnya.
Hal itu disampaikan pakar politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, Minggu (16/8)
Menurut Ujang, Ahok yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan seorang profesional, sehingga tidak cocok mendapatkan jabatan di Pertamina, apalagi sebagai komisaris utama.
“Salah jika Pertamina mengandalkan Ahok. Ahok itu politisi. Bukan profesional yang disimpan di Pertamina. Jadi wajar jika Pertamina keluar dari daftar Fortune Global 500,” terang Ujang.
Terlebih, Pertamina pun tak kunjung menurunkan harga BBM sejak awal 2020 hingga saat ini di saat harga minyak dunia sedang anjlok.
“Harga minyak dunia turun saja, Pertamina tak menurunkan harga minyak untuk rakyat. Dan Ahok juga tak bisa berbuat apa-apa,” demikian Ujang. {rmol}
