COVID-19 Bikin Indonesia Batalkan Permohonan Jadi Tuan Rumah Bulutangkis Seri Asia

Setelah memutuskan mundur dari Kejuaraan Thomas dan Uber Cup 2020, Indonesia juga membatalkan permohonan menjadi tuan rumah turnamen seri Asia. Lagi-lagi karena COVID-19.

Badminton World Federation (BWF) semula mempertimbangkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah tiga turnamen bergengsi yaitu Asia Open I dan Asia Open II yang keduanya masuk kategori BWF World Tour Super 1000, serta BWF World Tour Finals 2020. Ajang itu rencananya diselenggarakan November mendatang.

Akan tetapi, wabah COVID-19 yang masih belum mereda di Indonesia, khususnya DKI Jakarta menjadi pertimbangan tersendiri.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Ketat mulai Senin (14/9) membuat kondisi menjadi sulit.

Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan karena kondisi COVID-19 di Indonesia, banyak calon negara peserta yang menolak untuk datang ke Indonesia, banyak juga negara yang sudah melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia.

Tercatat ada 59 negara yang melarang warga negara Indonesia datang ke negaranya.

“Melihat reaksi dari calon negara peserta, BWF kelihatannya akan menarik penawarannya dari Indonesia sebagai tuan rumah turnamen seri Asia, karena itu kami mengambil sikap untuk segera membatalkan rencana jadi tuan rumah, ” kata Budi dalam rilis PBSI.

PBSI juga telah menulis surat resmi kepada Menpora Zainudin Amali mengenai keputusan tersebut. Mereka juga telah membatalkan reservasi gedung yang dipesan untuk penyelenggaraan turnamen.

Sebelumnya BWF merilis enam turnamen di akhir 2020 yaitu Piala Thomas & Uber 2020 (3-11 Oktober), serta turnamen seri Eropa yang terdiri dari Denmark Open I 2020 (13-18 Oktober) dan Denmark Open II (20-25 Oktober). {detik}