Tekno  

Digelar Virtual, Jakarta Content Week Hadirkan Platform Kolaboratif Konten Kreatif

Frankfurter Buchmesse (Frankfurt Book Fair) bekerja sama dengan Yayasan 17000 Pulau Imaji mengadakan acara Jakarta Content Week (Jaktent) pada 11-15 November 2020.

Festival ini turut menggandeng The NextDev, platform dari Telkomsel untuk mencari dan mengembangkan startup digital tahap awal yang memiliki orientasi pada dampak sosial yang baik bagi masyarakat di Indonesia.

Jaktent hadir secara virtual dengan mengusung tema Closer #BringingWorldsTogether, yang menggambarkan bahwa lewat platform Jaktent, para pelaku industri konten kreatif menjadi terhubung dan terjejaring.

Di penyelenggaraan pertamanya, Jaktent berlangsung secara virtual dikarenakan pandemi Covid-19, dan akan hadir secara fisik di tahun-tahun mendatang. Seluruh acara virtual Jaktent ini akan tampil dan bisa disaksikan di website www.jaktent.com.

Nantinya akan ada satu segmen spesial, yaitu The NextDev Summit @Jaktent by Telkomsel. The NextDev Summit merupakan penyelenggaraan yang menghubungkan sejumlah pemain kunci dalam ekosistem teknologi dan memfasilitasi kolaborasi untuk meningkatkan ekonomi digital di Tanah Air.

Sebagai platform kolaboratif, The NextDev Summit ingin menjangkau sebanyak mungkin penonton. Salah satunya dengan menggandeng Jakarta Content Week.

Kedua acara ini memiliki misi yang sama dalam memberikan literasi digital kepada masyarakat dan kolaborasi kedua acara tersebut akan menarik audiens yang lebih luas serta eksposur di tingkat global.

“Sejak awal, Jaktent memang diinisiasi sebagai platform kolaboratif bersama berbagai pihak untuk memunculkan talenta-talenta baru di bidang konten kreatif terutama digital.”

“The NextDev by Telkomsel Indonesia ternyata memiliki kepedulian yang sama untuk menghidupkan ekosistem digital ini,” ujar Laura Bangun Prinsloo, Ketua Yayasan 17000 Pulau Imaji.

Denny Abidin, VP Corporate Communications Telkomsel, menyatakan optimismenya bahwa kolaborasi The NextDev dan Jaktent akan membawa masa depan positif bagi industri kreatif Indonesia.

“Banyak startup yang mengembangkan UMKM-UMKM di masa pandemi ini. Kisah-kisah inspirasional ini yang akan kami bagi di Jaktent ini,” ujar Denny Abidin.

Atas platform yang memberi ruang bagi kehadiran UMKM ini, Kementerian Koperasi dan UMKM menyambut baik acara Jaktent dan The Next Dev Summit ini, dan ikut mendukung lewat kehadiran SMESCO.

“SMESCO memiliki roadmap untuk mewujudkan UMKM naik kelas dan koperasi keren, melalui sinergi antara pemerintah dan banyak pihak, salah satunya kerja sama yang ideal dengan Jakarta Content Week,” ujar Leonard Theosabrata.

Juergen Boos, Presiden Frankfurt Book Fair, menyatakab bahwa, “Jakarta Content Week edisi pertama bertujuan untuk mendukung industri penerbitan dengan menampilkan dan mengembangkan ide-ide bagaimana cara menghasilkan dan mengembangkan bisnis baru.”

Jaktent juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Untuk LitFest, Jaktent bekerja sama dengan Yayasan Lontar dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Program LitFest ini akan menampilkan program Festival Sastra Lontar dan Jakarta International Literary Festival (JILF).

Sejumlah nama-nama terkenal di dunia sastra akan hadir di sini, di antaranya Eka Kurniawan, Ayu Utami, Goenawan Mohamad, Reda Gaudiamo, Budi Darma dan masih banyak lagi. Bersama DKJ, terdapat dua program JILF yang akan tampil di LitFest, yaitu tema sejarah dalam sastra dan Kho Ping Hoo.

Dalam program LitBite, Jaktent melibatkan Santhi Serad dari komunitas Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) dan chef Ronald Prasanto sebagai kurator program.

Di LitBite, akan hadir acara-acara menarik yang menampilkan nama-nama terkenal di dunia kuliner, yaitu William Wongso, Rahung Nasution, Bara Pattiradjawane, Petty Elliot, Santhi Serad, Norman Ismail dan masih banyak lagi.

Untuk CosplayFest, Jaktent menggandeng re:ON Comics, majalah kompilasi dan platform komik di Indonesia dan penyelenggara re:Con, acara komik terbesar di Indonesia.

Di Jaktent ini, para penggemar cosplay diundang untuk berkompetisi di bawah penjurian tiga tokoh cosplay Indonesia, yaitu Clarissa Punipun, Naru, Pinky Lu Xun, dan Esa Pavlichenko.

Adapun untuk LitFilm, Jaktent bekerja sama dengan kurator film Lisabona Rahman untuk menampilkan acara-acara berupa pemutaran film Indonesia yang berangkat dari buku dan lima film Jerman yang ditaja oleh Kementerian Luar Negeri Jerman, masterclass, dan pitching forum.

Program-program bisnis seperti matchmaking, pelatihan, hingga pitching forum diarahkan untuk para pelaku industri konten, kreatif, hingga UMKM akan berlangsung di acara-acara LitTrade dan The Market.

Dukungan sejumlah pihak di kedua segmen ini di antaranya adalah Hewlett Packard (HP), International Publishers Association (IPA), Goethe Institut Indonesia, dan SMESCO.

Untuk interaksi bisnis para pelaku industri penerbitan, akan langsung diarahkan oleh Frankfurt Book Fair.

Jaktent menghadirkan tujuh segmen acara dengan total keseluruhan mencapai sekitar 140 acara dan lebih kurang 300 pembicara. Adapun tujuh segmen acara itu adalah:

• LitBeat: Konferensi interaktif untuk praktik terbaik di industri kreatif

• LitFest: Panggung untuk sastra dan penulis terkenal di nasional/internasional

• LitFilm: Festival untuk film-film seni dan forum pembiayaan film

• LitTrade: Matchmaking dan berjejaring untuk meningkatkan perdagangan hak cipta dari Asia Pasifik dan Barat

• The Market: Loka pasar untuk IP, buku, film, dan konten kreatif lainnya

• LitBite: Tempat belajar tentang industri kuliner dan cara menikmati makanan

• CosplayFest: Penampilan dan kompetisi karakter-karakter konten {WE}