Sisihkan Auckland Hingga Frankfurt, Jakarta Kota Terbaik Untuk Integrasi Antarmoda Transportasi Publik

Program integrasi antarmoda transportasi publik mengantarkan DKI Jakarta meraih penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021. Raihan ini membuat Ibu Kota Jakarta selangkah lebih maju dari tahun sebelumnya yang hanya mendapat gelar “Honorable Mention”.

Kemenangan DKI Jakarta dalam ajang global ini disiarkan oleh konsultan transportasi, Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia.

“Semoga penghargaan ini dapat menjadi pemicu untuk terus melakukan gebrakan-gebrakan baru dalam menerapkan kebijakan yang humanis dan ramah lingkungan,” kata Direktur ITDP Asia Tenggara Faela Sufadi Jakarta, Sabtu.

Jakarta berhasil menyisihkan kota-kota di dunia yang ikut bersaing di ajang STA, seperti Adis Ababa, Bogota, Auckland, Braga, Buenos Aires, Frankfurt, Sao Paulo dan lain sebagainya.

Sustainable Transport Award (STA) merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik serta visi dalam bidang transportasi perkotaan berkelanjutan selama dua tahun (18 bulan) ke belakang.

Semangat dari ajang STA adalah merayakan kota-kota dengan segala keterbatasan bersikukuh mewujudkan sistem transportasi adil dan terjangkau bagi semua warga tanpa terhalang umur, gender, kemampuan ekonomi dan fisik.

Jakartadinilai telah menjalankan program integrasi antarmoda transportasi publik secara ambisius sejak beberapa tahun belakang.

Momentum Besar

Integrasi mikrobus (angkot) dengan layanan TransJakarta serta kehadiran MRT dan LRT Jakarta tahun lalu menjadi momentum besar bagi sistem transportasi publik di Jakarta.

Dalam payung JakLingko, upaya DKI Jakarta untuk mengintegrasikan semua moda transportasi baik secara fisik maupun pembayaran, terbilang ambisius dalam beberapa tahun terakhir.

Kemudian, penataan stasiun transportasi publik milik DKI Jakarta dengan KRL Commuter Line di awal tahun ini, menjadi tonggak baru sistem integrasi transportasi publik di Jabodetabek.

TransJakarta juga mulai mengembangkan armada bus listrik yang diujicobakan tahun ini dan mempunyai target untuk mengubah semua armadanya menjadi bus listrik pada 2030.

Tidak hanya transportasi publik, DKI Jakarta juga menaruh perhatian bagi pengguna jalan kaki untuk mendapatkan kemudahan akses menuju transportasi publik yang terintegrasi.

Untuk mendukung integrasi tersebut, Pemprov DKI juga mentransformasi Terowongan Kendal menjadi terowongan akses khusus pejalan kaki yang menghubungkan stasiun KRL Sudirman, stasiun MRT Jakarta, stasiun Kereta Bandara dan halte serta HalteTransJakarta.

Menurut Faela, pembangunan fasilitas pejalan kaki di Jakarta selama dua tahun ke belakang juga terbilang masif. Program-program berbasis pelibatan masyarakat seperti #JalanJakarta juga dilakukan untuk menciptakan jalan lingkungan yang lebih ramah pesepeda dan pejalan kaki.

Disusul dengan uji coba jalur sepeda sepanjang 63 km pada tahun 2019 yang kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan 500 kilometer (km) jalur sepeda terproteksi.

Pesepeda

Upaya merencanakan jalur sepeda ini terbayar ketika masa pandemi Covid-19. tTrjadi lonjakan pesepeda hingga 10 kali lipat di ruas-ruas jalan utama Jakarta.

Hal ini kemudian diperkuat dengan diimplementasikannya”pop up bike lane” (jalur sepeda terproteksi sementara) dan Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 yang menginstruksikan untuk memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda selama Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) berlangsung.

Program integrasi antarmoda transportasi publik di Kota Jakarta tidak hanya itu. Pemprov DKI berupaya untuk menggalakkan pembatasan kendaraan bermotor pribadi di pusat kota ditandai dengan diubahnya fasilitas park and ride Thamrin 10 menjadi ruang usaha ekonomi kreatif.

Ke depannya, Jakarta berikrar untuk mengeluarkan kebijakan lanjutan seperti menaikkan tarif parkir di pusat kota dan menerapkan sistem ERP di jalan-jalan utama.

Selama masa pandemi dan krisis lain seperti pemadaman listrik dan kerusuhan politik, sistem transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan, seperti transportasi publik, berjalan kaki dan bersepeda, yang sudah dimiliki DKI Jakarta menjadi modal utama dalam memastikan kota dan warganya tetap dapat bergerak.

“Upaya dan keteguhan untuk mengambil keputusan tidak populer di kota yang warganya sangat bergantung pada kendaraan bermotor pribadi sangat patut diapresiasi,” ujar Faela.

Berkeadilan

CEO ITDP Heather Thompson mengatakan, masa pandemi ini membuka banyak ruang untuk para pemimpin kota mulai berpikir kembali tentang bagaimana sebuah kota bisa bertahan dalam menghadapi krisis dan menyambut normal baru yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan dibanding sebelumnya.

“Kami sangat bersemangat untuk merayakan kemenangan Jakarta tahun depan, dan berharap kemenangan ini dapat menginspirasi kota-kota lain di Indonesia dan dunia,” kata Heather.

STA diselenggarakan sejak tahun 2005. Komite STA terdiri atas para ahli dan organisasi skala internasional; WRI Ross Centre for Sustainable Cities, The World Bank, GIZ, ICLEI, BRT Center of Excellence, Clean Air Asia, CODATU, Despacio, AMEND, Asian Development Bank sertaITDP Global.

Pemenang STA diumumkan di konferensi transportasi MOBILIZE. Tahun ini diselenggarakan oleh ITDP Global bekerjasama dengan VREF, Barr Foundation dan Bernard Van Leer Foundation.

Kota pemenang STA diumumkan di konferensi transportasi berkelanjutan internasional, MOBILIZE 2020, yang diselenggarakan pada 26, 28 dan 30 Oktober 2020 secara virtual.

Penghargaan STA akan diserahkan pada acara “Transport Research Board Annual Meeting” yang diselenggarakan di Washington, DC pada Januari 2021. Setelah dinyatakan menang, Jakarta kemudian menjadi tuan rumah MOBILIZE 2021. {republika}