Diego Maradona Dibawa ke RS di Buenos Aires, Bukan COVID-19 Tapi Depresi

Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, dilarikan ke rumah sakit di Buenos Aires pada Senin (2/11/2020). Diego Maradona masuk rumah sakit hanya tiga hari setelah merayakan ulang tahun ke-60.

Berbagai spekulasi langsung menyeruak terkait kondisi kesehatan pelatih klub Liga Argentina, Gimnasia La Plata, tersebut.

Sehari setelah dirawat, BBC Sport mengabarkan situasi terkini sang legenda yang masih menjalani tes dan terkena anemia serta dehidrasi.

“Tapi kondisinya tidak berhubungan dengan COVID-19,” tulis laporan di BBC, seperti dikutip BolaSport.com.

Dokter Leopoldo Luque mengatakan, kesehatan eks pemain Napoli dan Barcelona itu mengalami ketidakstabilan karena kondisi psikologisnya tidak baik.

“Saya harap dia akan tetap di rumah sakit. Dia akan menjalani perawatan jangka panjang,” ucap Luque.

Keterangan mengenai situasi psikologis yang buruk itu dihubungkan dengan tanda-tanda depresi, menurut USA Today.

“Dia merasa sangat sedih seminggu terakhir. Dia tak mau makan,” ucap seorang staf pribadi Maradona yang tak disebutkan namanya kepada AP.

Kapten timnas Argentina saat menjuarai Piala Dunia 1986 itu dibawa ke klinik privat di La Plata, sekitar 40 kilometer selatan Buenos Aires, ibu kota negara.

Maradona tinggal di kota itu sejak akhir tahun lalu ketika dia mengambil alih kendali kepelatihan klub Gimnasia.

Tanda-tanda kesehatannya memburuk tampak pada Jumat pekan lalu ketika dia meninggalkan pertandingan sebelum akhir babak pertama. Lebih lanjut, Luque juga membantah Maradona terinfeksi COVID-19.

Beberapa waktu lalu, ia memang harus menjalani isolasi mandiri karena melakukan kontak dengan pemain yang positif virus korona.

“Dia tak punya energi. Ulang tahunnya adalah faktor yang membuatn kondisinya rumit dalam beberapa aspek,” kata Luque.

Namun, dia menegaskan kondisi kesehatan sang legenda tidak masuk taraf darurat, melainkan butuh perawatan intensif saja. {bolasport}