News  

Sebut Pilkada 2020 Buruk, KPK Ungkap Petahana Makin Kaya Hingga Cukong Maju Jadi Paslon

KPK menyoroti iklim demokrasi dalam Pilkada 2020. Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, mengatakan pelaksanaan Pilkada 2020 lebih buruk dari perhelatan sebelumnya.

Sebab Pilkada 2020 diwarnai dengan fakta bahwa calon petahana yang semakin kaya hingga pemodal atau cukong yang turun langsung menjadi paslon.

“Kita bisa bayangkan (Pilkada) 2020 pasti sama, yang lebih buruk gejala petahana yang jauh lebih kaya plus pengusaha turun langsung jadi paslon,” kata Pahala dalam diskusi bertema ‘Pilkada 2020: Wakil Rakyat atau Wakil Donatur?’ yang digelar oleh Rawat Ingatan, Sabtu (21/11).

Pahala menilai keterlibatan cukong dan petahana yang mendominasi Pilkada cukup mengkhawatirkan.

“Ini bukan mau bilang pesimis, tapi yang lama saja, urusan namanya pilkada dominasi mendominasi enggak ada regulasi yang menyelesaikan,” kata Pahala.

Pahala mencontohkan adanya 2 calon petahana dengan harta kekayaan lebih dari Rp 100 miliar yang naik selama menjabat sebagai kepala daerah.

“Kalau menarik dari pola petahana, petahana ini ada 2 orang yang hartanya naik dalam 5 tahun terakhir lebih dari Rp 100 miliar. Ini kita bilang ini petahana beneran ini. Lantas ini petahana 332 orang, jadi ada 2 orang dan ini gubernur,” jelasnya.

“Lalu, yang naik dari Rp 10-100 miliar, itu 26 orang, itu bupati dan lain-lainlah. Jadi jangan dibayangkan calon ini maju karena donatur mengatur dia ke sana kemari, enggak. Dia atur dirinya sendiri juga,” tandas Pahala. {kumparan}