News  

Peserta Ungkap Banyak Masalah Kartu Pra Kerja, Moeldoko: Tak Usah Banyak Komplain

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai seharusnya peserta Kartu Prakerja tak banyak komplain di media sosial soal permasalahan yang mereka hadapi. Pasalnya, manajemen pelaksana program Kartu Prakerja sudah menyiapkan kanal pengaduan khusus yang bisa digunakan peserta.

Di sisi lain, sebagai program perdana, Kartu Prakerja merupakan program yang terbilang sudah cukup baik. Hal tersebut terbukti dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan 88,9 persen peserta puas dengan manfaat Kartu Prakerja.

“Saya pikir kalau programnya seperti ini tidak usah lah banyak komplain-komplain,” ucapnya dalam diskusi online bertajuk “Mindset Baru Pelayanan Publik dalam Program Kartu Prakerja”, Senin (23/11).

Mantan Panglima TNI tersebut juga mengatakan kritik dari masyarakat akan selalu muncul meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya terbaiknya. Oleh karenanya, ia berharap kritik tersebut tak membuat manajemen pelaksana Kartu Prakerja pesimistis.

“Menurut saya, wajar saja enggak usah pesimis juga karena masyarakat Indonesia itu penduduknya 270 juta. Jadi kalau ada yang komplain hanya beberapa orang saja biasa lah itu. Apapun baiknya pemerintah selalu salah. Selalu ada yang menyalahkan,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, Presiden Joko Widodo sempat mengaku heran terhadap berbagai kritik dan komplain dari masyarakat. Padahal, pemerintah merasa telah bekerja habis-habisan.

“Presiden itu pernah menyampaikan ini ‘Saya kayaknya sudah habis-habisan bekerja masih saja dikomplain.’ Itu tadi masyarakat kita 270 juta dengan perkembangan teknologi informasi yang seperti sekarang ini jadi kita juga memang tidak bisa menghindari itu,” terangnya.

Sebagai informasi, BPS mencatat program kartu prakerja memiliki manfaat bagi penerimanya terutama dalam situasi pandemi covid-19.

Hasil survei yang dilakukan lembaga tersebut melalui metode Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), mengungkapkan setidaknya ada dua manfaat yang diperoleh penerima kartu prakerja.

Pertama, penerima manfaat merasa bahwa program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja yang tercermin dari pengakuan 88,92 persen penerima manfaat.

Kedua, dari sisi insentif, sebagian besar atau 81,24 persen mengakui menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada juga yang memilih menabung sebanyak 33,31 persen, disusul kebutuhan untuk modal usaha 23,47 persen, untuk membayar hutang 11,23 persen, dan sisanya 4,76 persen untuk kebutuhan lainnya. {CNN}