News  

Rektor IPB Arif Satria dan Dosen UNDIP Budi Prayitno Dijagokan Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Kursi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) kini kosong usai Edhy Prabowo ditangkap KPK karena menjadi tersangka kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Sejumlah nama pun mulai muncul, dari elite Gerindra hingga tokoh profesional dalam bursa calon pengganti Edhy Prabowo.

Pakar Perikanan Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suradi Wijaya Saputra, berpandangan sebaiknya Presiden Jokowi tak lagi memilih menteri KP yang berasal parpol.

Sebab, Kementerian KP memiliki permasalahan kompleks dan membutuhkan seseorang yang memahami seluk beluk kelautan dan perikanan.

“Menurut hemat saya begitu (jangan dari parpol). Masalahnya cukup banyak, dan perlu dipimpin oleh orang yang secara teknis memahami seluk beluk kelautan dan perikanan,” kata Suradi saat dihubungi, Jumat (27/11).

Dia pun menyampaikan sejumlah nama yang dinilai tepat menggantikan Edhy Prabowo yang berasal dari profesional sebagai menteri KP. Misalnya, Rektor IPB Arif Satria dan anggota dewan penasihat KKP Budi Pratiyno.

“Kalau saya berharap, Pak Jokowi akan mengambil dari profesional. Rektor IPB Prof. Arif Satria saya kira bagus untuk Menteri KP,” ujarnya.

“Atau anggota Dewan Penasihat Prof. S Budi Prayitno juga bagus, akademisi yang cukup lama berpengalaman di birokrasi,” lanjut dia.

Arif Satria tercatat pernah menjadi penasihat Menteri KP tahun 2012-2019. Pria kelahiran Pekalongan, 17 September 1971 itu pun sering terlibat aktif dalam penyusunan berbagai kebijakan terkait kelautan dan perikanan.

Arif ikut terlibat dalam penyusunan aturan di antaranya, penyusunan UU Perikanan 31/2004, Revisi UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta penyusunan konsep ekonomi biru.

Sementara itu, Budi Prayitno merupakan anggota dewan penasihat bidang Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Kelautan yang dipilih Edhy Prabowo, bersama 12 orang lainnya. Dia merupakan dosen Undip. {kumparan}