News  

6 Laskar FPI Ditembak Mati, LP3ES Ingatkan Kasus Kekerasan Aktivis Tanpa Pengadilan

Direktur For Center Media and Democracy LP3ES, Wijayanto angkat bicara mengenai kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di rezim Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Menurutnya, rezim tersebut tidak memiliki fokus urusan HAM.

Wijayanto pun sangat menyayangkan karena mengutamakan pembangunan infrastruktur dibanding memikirkan hak dasar manusia.

Kata dia, beberapa peristiwa pelanggaran HAM dianggap hal biasa. Bahkan tanpa adanya proses dan kepastian hukum. Oleh sebab itu, ia memprediksi pada tahun-tahun mendatang kondisi HAM di Indonesia akan jauh lebih buruk lagi.

“Saya menyampaikan satu pesan bahwa saya khawatir, kondisinya akan lebih buruk lagi pada masa mendatang di tahun 2021, karena tak ada lagi oposisi yang bersuara mengkritisi pemerintah,” ungkap Wijaya dalam webinar LP3ES bertajuk ‘Evaluasi Akhir Tahun Isu HAM Era Jokowi dan Kekerasan Negara’, Rabu (9/12/2020).

Ia juga prihatin atas peristiwa penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak mati di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin 7 Desember 2020 kemarin.

Menurutnya, hal tersebut mengingatkan kepada kasus-kasus HAM terdahulu yang tidak jelas proses hukumnya.

“Kasus terbaru meningggalnya 6 orang tanpa pengadilan, tentu saja mengingatkan kita kembali pada kasus kekerasan pada para aktivis tanpa pengadilan,” tutupnya. {okezone}