News  

Tata Cara dan Niat Shalat Ghaib Untuk Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182

Korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB belum ada yang ditemukan. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu menampung 50 penumpang dan 12 awak kabin.

Sejak diketahui hilang kontak dan dinyatakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, belum diketahui nasib para penumpangnya hingga saat ini. Tim SAR gabungan telah menemukan beberapa potongan tubuh dalam dua kantong jenazah, tetapi masih dalam proses identifikasi.

Dalam kepercayaan Islam, apabila ada keluarga atau saudara sesama muslim yang meninggal dunia jauh dari lokasi tinggal atau meninggal akibat suatu bencana ataupun kecelakaan, maka disunnahkan untuk melaksanakan salat gaib walaupun waktunya sudah lewat.

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) disebutkan bahwa salat gaib hukumnya sah sebagaimana salat jenazah. Bacaan doa serta tata caranya juga sama, dengan empat kali takbir tanpa rukuk dan sujud.

Jika Anda berniat lakukan salat gaib untuk korban pesawat Sriwijaya Air, ikuti petunjuk tatacaranya seperti di bawah ini, sebagaimana dihimpun dari situs NU:

Baca niat, ucapkan takbir pertama, kemudian membaca surat al-fatihah.
Takbir kedua membaca selawat atas nabi minimal selawat pendek, “Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”.

Baca takbir kedua, lalu lanjut dengan mendoakan mayit yang berbunyi:
“Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’fu anhu,”
Artinya: Ya Allah ampuniah dia, berilah dia rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia.

Takbir keempat disunnahkan membaca doa sebelum salam. Adapun doa setelah takbir keempat adalah: “Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu Ya Allah.”

Artinya: Janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia.

Adapun bacaan niat salat gaib dapat berbeda tergantung dari kondisi jenazah. Jika mayitnya ada di depan, maka niat yang dibacakan:

“Usholli ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati makmuuman lillahi ta’ala.”

Artinya: Saya niat salat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.

Sedangkan niat salat gaib yang ditujukan kepada mayit yang diketahui dengan jelas identitasya, maka bunyi niatnya adalah:

“Ushalli Ala Mayyiti (sebutkan nama jenazah) ghoibi arba’a takbiratin fardho khifaayati lillahi ta’ala.”

Artinya: Saya niat salat gaib atas mayit (sebutkan namanya) empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.

Andaikan salat gaib itu dilakukan tanpa mengetahui identitas jenazahnya dengan tepat, maka niatnya adalah: “Usholli ala man shola alaihi arba’a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta’ala.”

Artinya: Saya niat salat gaib atas mayit yang disalati imam empat kali takbir fardhu kifayah menjadi makmum karena Allah Ta’ala. {suara}