Bupati Karanganyar: Jangan Ada Provokasi Jelang Pilkada

Juliyatmono Yakinkan Tetap Harmonis Bersama Rohadi

Bupati Juliyatmono memastikan hubungannya dengan wakilnya Rohadi Widodo tetap berjalan dengan baik meskipun kini nanti di Pilkada Serentak 2018 mereka berbeda haluan politik atau berbeda partai pengusung. Karena Keduanya kini dicalonkan menjadi bupati Karanganyar periode 2018-2023. Di Pilkada Serentak 2018 nanti, Juliyatmono dipastikan akan di dukung oleh  PDIP, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKB, PAN, PPP, Hanura. Sementara itu wakilnya Rohadi Widodo didukung oleh PKS dan Gerindra.

“Saya sama pak Rohadi nyaman-nyaman saja. Saya berharap di masyarakat jangan sampai diprovokasi menyebabkan ketidakharmonisan,” ujar Juliyatmono yang disambut tepuk tangan mahasiswa di rumah dinasnya.

Terlepas dari pertarungan politik, Bupati Juliyatmono dan Wakil Bupati Rohadi Widodo hingga nanti pertengahan februari mendatang masih sah menjabat, sebelum resmi mengambil cuti kampanye. Sebelumnya bupati dan wakil bupati Karanganyar periode 2014-2018 itu masih makin sering terlihat bersama mengikuti agenda yang dilaksanakan oleh dinas.

Dikesempatan yang sama, keduanya menyambut hangat kedatangan forum Mahasiswa Karanganyar (Formaka). Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta mereka menjadi pelopor kemajuan dalam berbagai bidang. Di forum itu merupakan momen yang sangat  penting para mahasiswa asal Karanganyar dari berbagai universitas di Indonesia  bertatap muka dengan kepala daerah Karanganyar khususnya.

Juliyatmono menambahkan dalam rilis Diskominfo Karanganyar yang diterima “Sedekah ilmu itu sama dengan sedekah harta. Jadi mahasiswa saya harapkan menjadi pelopor kemajuan perubahaan Karanganyar,”.

Rohadi Widodo Wakil Bupati Karanganyar, menambahkan bahwa pada generasi saat ini para mahasiswa sedang berada di alam generasi  Informasi Teknologi (IT). Menurut Rohadi Widodo, barang siapa yang menguasai teknologi maka dia dapat memimpin dunia. Dikarenakan teknologi merupakan sarana untuk berkembang dan tidak ada batasan, walapun seperti itu harus ada batasan untuk perkembangan teknologi,khusunya yang menyangkut moral.

“Barang siapa ingin dunia maka dengan ilmu, barang siapa ingin akhirat juga dengan ilmu. Jika keduanya juga harus memakai ilmu. Adik-adik mahasiswa juga harus siap dengan lonjakan-lonjakan dalam hidup ini. Saya berterima kasih kepada bupati karena beliau adalah guru SMA saya,” tambah Rohadi Widodo.