News  

Kongres XXXI HMI di Ricuh, Gedung Islamic Center Kota Surabaya Rusak Ringan

Kericuhan mewarnai jalannya Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Surabaya, Rabu (24/3). Peserta membanting kursi, bahkan kaca di Gedung Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, pun pecah.

“Kami melihat ada miss komunikasi di antara mereka. Sehingga ada yang membanting kursi. Lalu atas permintaan panitia, kami amankan enam orang dan masih dalam pemeriksaan,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta.

Nico mengungkapkan, pihaknya masih mengamankan jalannya kongres di Gedung Islamic Center. Ada dua hal yang menjadi fokus petugas. “Pertama sidang kongres dan yang kedua rombongan dari Makassar sebanyak 1.303 orang,” katanya.

Polisi sudah melakukan pendekatan kepada anggota HMI asal Makassar yang berjumlah 1.303 orang. Dengan bantuan dari Pemprov Jatim dan TNI, mereka dibagi ke mes-mes TNI yang ada di Surabaya.

“Alhamdulillah rombongan bisa mengerti dan turut mengamankan Kota Surabaya dari sisi keamanan dan Covid-19,” ujarnya.

Kongres terus berlangsung. Hingga pukul 04.00 WIB masih digelar pleno 2 menuju pleno 3.

Namun kongres harus diskors karena sempat diwarnai kericuhan. “Untuk itu kami melaksanakan pengamanan ini atas permintaan dari panitia dan pemerintah provinsi karena ini aset Jatim,” katanya.

Nico menegaskan dia dan jajarannya mendukung jalannya kongres. Menurutnya, HMI adalah organisasi yang sudah lama dan sudah mengerti demokrasi.

Mengenai kongres yang seharusnya selesai pada Senin (22/3), Nico mengaku panitia telah mengirimkan permintaan agar kongres diperpanjang karena ada beberapa hal yang belum selesai.

Permintaan itu juga disampaikan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.

“Sesuai surat hari ini harus selesai. Jika tidak selesai saya serahkan kepada panitia. Saya kira mereka sudah dewasa. Saya yakin HMI bisa menyelesaikannya,” ujarnya. {merdeka}