News  

Budi Waseso Sebut Bulog Tak Pernah Lagi Impor Beras Sejak Dirinya Jadi Dirut

Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso mengklaim entitasnya tidak lagi mengimpor beras sejak ia didapuk sebagai bos perusahaan pada 2018. Ia mengklaim Bulog terus menyerap gabah dan beras dari petani dalam negeri untuk menjaga stok konsumsi masyarakat.

“Tiga tahun selama saya menjadi chief Bulog tidak ada lagi impor, khususnya beras. Kami buktikan bahwa produksi dalam negeri cukup,” ujar Budi Waseso alias Buwas dalam diskusi virtual dengan Relawan Perjuangan Demokrasi, Kamis, 25 Maret 2021.

Pemerintah berencana mengimpor beras 1-1,5 juta ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemerintah bahkan dikabarkan akan meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Thailand pada akhir Maret nanti.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2021, potensi produksi beras pada Januari-April 2021 bisa mencapai 14,54 juta ton beras. Angka ini naik 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan produksi beras pada subround Januari-April 2020 sebesar 11,46 juta ton.

Buwas meminta pemerintah tidak terburu-buru memberikan penugasan impor beras kepada Bulog. Sebab, stok beras yang dikuasai Bulog sampai hari ini tercatat masih 923 ribu ton. Di samping itu, petani sebentar lagi akan memasuki masa panen raya.

“Belum apa-apa kita sudah menyatakan impor, apalagi yang mendasar, yaitu beras,” kata Buwas.

Dia menuturkan perusahaannya terus menyerap beras dan gabah dari petani. Per Rabu, 24 Maret 2021, Bulog telah menyerap beras petani sebanyak 155 ribu ton.

“Sehingga saya ingin menjamin pangan itu aman, khususnya beras di seluruh Indonesia. Dan saya berkeyakinan bahwa kita ini bisa swasembada pangan, dan tidak perlu buru-buru menyatakan impor,” ujar Budi Waseso. {tempo}