News  

Pengamat: Bom Makassar Bagian Konspirasi Global Deislamisasi dan Adu Domba Umat Beragama

Bom gereja di depan gereja Katedral Makassar merupakan bagian konspirasi global deislamisasi dan adu domba antar umat beragama.

Demikian dikatakan pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada wwww.suaranasional.com, Senin (29/3/2021). “Setelah kejadian bom di depan gereja Katedral Makassar dikaitkan Islam dengan radikal, terorisme,” ungkapnya.

Menurut Amir, konspirasi global ini bagian dari skenario New World Order (tata dunia baru) menjauhkan manusia menyembah Tuhan. “Manusia diajak menyembah setan, semua agama diporak-porandakan, antar agama diadu domba,” jelas Amir.

Kata Amir, secara politik kejadian bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar, bangsa Indonesia tidak boleh bersatu.

“Ekonomi dipecah-belah di mana ada kelompok kecil kaya dan kelompok besar makin miskin, memutarbalikkan sejarah, merusak budaya. Selama ini kita aman-aman saja anatar agama, antar suku, antar kelompok,” ungkapnya.

Ia mengatakan, amandemen UUD 45 merupakan bagian konspirasi global merusak bangsa Indonesia mengubah sistem Indonesia menjadi liberal dan kapitalis. “Ada multipartai dan praktik politik transaksional. Ini sangat jelas bertentangan dengan demokrasi Pancasila,” jelas Amir.

Selain itu, Amir mengkritik pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) yang lebih berpihak ke rezim daripada mengabdi untuk negara.

“Pejabat yang ada di institusi yang selalu berpihak kepada rezim penguasa karena aparat intelijen tidak bisa membedakan mana negara dan pemerintah.

Presiden Jokowi pernah bilang, negara tidak boleh kalah, tapi dia lupa bahwa negara itu terdiri dari tiga komponen, rakyat, pemerintah dan wilayah. struktur negara, rakyat dan pemerintah itu sejajar. Pemerintah yang ditugaskan menegelola pemerintah kadang-kadang menyalahi konstitusi,” pungkasnya. {SN}