Doli Ancam Pecat Kader Golkar Riau Yang Membelot

 

Sanksi tegas sampai ke pemecatan  bakal diterima kader Golkar di Provinsi Riau, mulai dari DPD I, DPD II, anggota DPRD Riau dan kabupaten/kota jika nantinya terbukti mendukung calon Gubernur Riau selain pasangan yang diusung dari Golkar yaitu  pasangan calon Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno (AYO).

Hal itu ditegaskan oleh Ahmad Doli Kurnia sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu wilayah Sumatera, usai mengadakan rapat koordinasi Partai Golkar bersama koordinator bidang pemenangan pemilukada wilayah Sumatera dan koordinator bidang kepartaian, di Hotel Pangeran, Selasa (27/2/2018).

Ahmad Doli Kurnia mengatakan “Tentu kita akan mengevaluasi dan mengumpulkan data-data apakah informasi tersebut benar atau tidak. Kalau itu benar tentu kita punya aturan dalam organisasi Golkar. Kalau sanksi-sanksi kita mulai dari teguran sampai pemberhentian,”.

Lanjut Doli, apabila nanti kader tersebut pengurus di DPD tentu akan ada pergantian. Namun jika dia sebagai anggota DPRD maka akan ada pemberhentian dan dilakukan PAW.  “Karena kita jelas ingin semuanya solid mendukung dan memenangkan Andi Rahman,” tegasnya.

Dijelaskan Ahmad Doli, dalam menilai seseorang nantinya , pihaknya mengaku akan menilai secara objektif. Bukan hanya sekedar memberikan hukuman dalam memberikan sanksi, tapi lebih kepada memotivasi supaya kader tersebut bekerja dengan serius untuk pemenangan Pilkada serentak 2018. Termasuk untuk memenangkan pasangan Andi Rahman-Suyatno.

“Kalau ada kader Golkar ada yang mendukung calon lain, pihaknya akan mempelajari karena ini melanggar kebijakan atau ketentuan organisasi, tentu ini akan ada sanksinya. Ada tahap-tahapannya sanksi pemecatan itu. Karena aturan organisasi kita sudah diatur sedemikian rupa, misalnya sudah yang bersangkutan sudah berapa lama beralih ke partai lain. Makanya perlu penilai yang objektif,” jelasnya.

Dari rapat koordinasi partai Golkar tersebut, DPP telah menerima masukan dan pengaduan dari DPD I Golkar, DPD II Kabupaten Kota, sampai ke AMPG terkait adanya kader-kader yang telah membelot dan terang-terangan mendukung paslon lain. DPP akan mengevaluasi kader-kader yang membelot.