News  

Indikator Politik: Meski Dilarang Pemerintah, 36 Juta Orang Nekat Mudik

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyebut ada 36 juta orang yang nekat mudik meski dilarang pemerintah. Angka itu diketahui dari survei yang dilakukan pada 13-17 April 2021.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut 2,9 responden punya keinginan sangat besar untuk mudik tahun ini. Selain itu, ada 17,9 persen responden punya keinginan mudik cukup besar Lebaran ini.

“Ini bukan angka yang kecil, apalagi situasi pandemi belum selesai. Jumlah 20,8 persen dari total populasi pemilih, itu kurang lebih sekitar 36 juta orang,” kata Burhan dalam jumpa pers daring, Selasa (4/5).

Dia menyebut populasi yang diikutsertakan dalam survei ini adalah orang yang punya hak pilih. Menurutnya, populasi itu berjumlah sekitar 180 juta orang.

Indikator juga mencatat jumlah masyarakat yang mendukung larangan mudik tak sampai separuh populasi. Burhan menyebut hanya 45,8 persen responden yang mendukung larangan mudik.

“Yang tidak setuju 28 persen. Ini masukan buat pemerintah, termasuk Komite Penanganan Covid,” tuturnya.

Survei dilakukan pada 13-17 April dengan melibatkan 1.200 orang responden. Survei ini memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan melarang mudik pada masa libur Lebaran Idulfitri. Kebijakan akan diterapkan 6-17 Mei.

Presiden Joko Widodo sempat menyebut masih ada 18,9 juta orang yang akan mudik tahun ini. Oleh karena itu, ia memerintahkan seluruh kepala daerah menggencarkan sosialisasi larangan mudik.

“Angkanya masih besar, 18,9 juta orang yang masih akan mudik. Oleh sebab itu, harus disampaikan terus larangan mudik ini agar bisa berkurang lagi,” ungkap Jokowi seperti disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (29/4). {CNN}