Chou Tien Chen Tak Butuh Pelatih Untuk Sabet Emas Olimpiade Tokyo 2020

Pebulutangkis Chinese Taipei, Chou Tien Chen, bakal berlaga tanpa pelatih di Olimpiade Tokyo 2020, dan sangat percaya diri bisa memenangkan medali emas.

Jika para pebulutangkis lainnya pergi ke Olimpiade Tokyo 2020 bersama dengan para pelatihnya, berbeda dengan Chou Tien Chen yang memutuskan untuk bermain di kompetisi akbar tersebut tapa ditemani pelatih.

Pebulutangkis peringkat 4 dunia tersebut telah berkembang pesat sejak berpisah dengan pelatih penuh waktu pada 2019, dan lebih memilih bersama dengan fisioterapisnya yang bernama Victoria Kao, yang juga berperan sebagai mentor, pemandu sorak dan kritikus.

Bahkan bersama fisioterapisnya, Chou Tien Chen berhasil meraih gelar Super 1000 perdananya di Indonesia Open 2019. Di Olimpiade Rio 2016, pebulutangkis Chinese Taipei berhasil mencpai babak delapan besar.

Sekarang, di Olimpiade Tokyo 2020, Chou Tien Chen berhasrat besar untuk memenangkan medali medali pertama untuk Chinese Taiei di bulutangkis, meskipun itu harus dilakukannya tanpa pelatih.

“Kekuatan Taiwan telah meningkat pesat, dan ada peluang yang sangat bagus untuk menang. Saya telah tumbuh dan berkembang pesat sejak 2016. Saya merasa memiliki kesempatan untuk memenangkan medali, bahkan medali emas,” kata Chou Tien Chen dikutip dari media ChannelAsia via AFP.

Chou Tien Chen akan mewakili Chinese Taipei bersama dua pebulutangkis lainnya yakni Tai Tzu Ying dan pasangan Lee Yang/Wang Chi-lin. Ketiga pebulutangkis tersebut akan berusaha memenangkan medali pertama untuk negaranya di Olimpiade Tokyo 2020.

Diberikan Keuntungan

Chou Tien Chen juga berujar bahwa atlet bulutangkis diberikan banyak keuntungan menjelang Olimiade Tokyo 2020, karena bisa berlatih secara normal untuk mempersiapkan penampilan mereka di kompetisi akbar tersebut.

“Saya merasa Tuhan telah memberikan atlet Taiwan keuntungan psikologis di sini. Atlet di beberapa negara lain harus berhenti berlatih, atau melakukan tes virus corona sebelum mereka dapat menghadiri pelatihan apa pun,” tuturnya.

Tetapi, kasus pandemi Covid-19 memang baru-baru ini mengalami peningkatan di Chinese Taipei yang membuat para atlet yang sedang mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo 2020 terpaksa diasingkan ke pusat pelatihan di kota Kaohsiung sejak pertengahan Mei.

“Ada perasaan takut dan tidak aman sekarang karena wabah virus corona baru-baru ini dan saya ingin memberikan optimisme yang sehat,” tuturnya. {indosport}