Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DKI Jakarta mencatat penambahan zona merah Covid-19 menjadi 10 wilayah menyusul lonjakan kasus positif harian beberapa hari terakhir.
Jumlah itu bertambah dari pekan sebelumnya dari semula berjumlah dua zona merah yang tersebar di dua wilayah administrasi, masing-masing di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Merujuk situs resmi corona DKI yang diperbarui per Jumat (18/6), sebanyak 10 zona merah itu tersebar di empat wilayah administrasi, minus Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara.
Jakarta Timur
Zona merah berada di RT 002/RW 001, Kelurahan Cililitan, RT 003 dan RT 005/RW 001 Kelurahan Kelapa Dua Wetan. Di tiga wilayah itu jumlah kasus aktif mencapai 66 kasus yang tersebar di 21 rumah warga.
Jakarta Barat
Zona merah berada di RT 006/RW 010 Kelurahan Cengkareng Barat, RT 007/RW 005, RT 003/RW 003 Kelurahan Srengseng Sawah. Di wilayah itu, kasus aktif total mencapai 52 kasus yang tersebar di 19 rumah warga.
Jakarta Selatan
Zona merah berada di tiga RT dari tiga kelurahan Jakarta Selatan. Masing-masing yakni, RT RT 006/RW 001 Kelurahan Gandaria Selatan, RT 003/RW 005 Kelurahan Jagakarsa, dan RT 006/RW 003 Kelurahan Petogogan.
Total kasus aktif di tiga RT berzona merah itu mencapai 89 kasus dan tersebar di 36 rumah warga.
Jakarta Pusat
Zona merah berada di satu RT di Jakarta Pusat, yakni RT 013/RW 009 dengan jumlah kasus aktif sebanyak 17, yang tersebar di 12 rumah warga.
Persebaran zona merah di DKI, mulai dari zona merah, oranye, kuning, dan hijau (nihil), menjadi dasar pertimbangan penerapan wilayah pengendalian ketat (WPK).
Selain penerapan WPK, status zona merah juga menjadi dasar penerapan bekerja dari rumah (WFH) hingga 75 persen. Hal itu tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 759 Tahun 2021.
“Zona Merah Work From Home (WFH) sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan Work From Office (WFO) sebesar 25% (dua puluh lima persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat,” bunyi lampiran tersebut. {CNN}
