Sentil Jokowi, Fahri Hamzah: Lebih Baik Benar Meski Gak Sopan Daripada Sopan Tapi Gak Benar

Kritikan yang diberikan BEM UI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya memberikan efek yang luar biasa. Setelah memberikan predikat ‘The King of Lip Service’, Presiden Joko Widodo pun menanggapi hal tersebut dengan santai.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kritik tersebut merupakan bentuk ekspresi mahasiswa dan hal tersebut diperbolehkan di negara demokrasi seperti Indonesia.

“Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi, jadi kritik itu boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi,” tuturnya dikutip Galamedia dari lama Sekretarian Kabinet.

Namun, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia memiliki budaya tata krama dan kesopansantunan. “Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan,” sambungnya.

Terkait tanggapannya tersebut, beberapa pihak menilai bahwa tanggapan Presiden Jokowi tak menyentuh substansi terkait predikat ‘King of Lip Service’.

Presiden Jokowi seakan lebih menekankan bahwa boleh memberikan kritik tetapi harus ingat dengan tata krama dan sopan santun.

Hal tersebut lantas menjadi polemik sendiri di mata publik, salah satunya Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah. Melalui akun twitternya @Fahrihamzah, politikus tersebut seakan membahas tanggapan dari Presiden Jokowi.

Dalam cuitannya, Fahri Hamzah mengatakan bahwa menjadi sopan lebih baik ketimbang menjadi benar walau dianggap tidak sopan.

“Kalau saya disuruh milih: menjadi BENAR atau SOPAN, saya pilih menjadi BENAR meski dianggap gak SOPAN,” tulis Fahri Hamzah dikutip Galamedia dari twitternya @Fahrihamzah.

Alasannya adalah karena terlalu banyak orang sopan tetapi tidak benar dan malah bersembunyi di balik sopan santun.

“Di tempat kita banyak orang SOPAN tapi gak BENAR. Atau bersembunyi di balik SOPAN-SANTUN padahal SALAH. Tentu ideal adalah BENAR dan SOPAN tapi kadang kita harus milih!” sambung Fahri Hamzah.

Cuitannya pun ramai dikomentari oleh warganet dan memiliki berbagai tanggapan salah satunya terkait dirinya yang keluar dari PKS dan malah mendirikan Partai Gelora.

Selain itu, sebagian warganet menyetujui cuitan dari Fahri Hamzah karena terlalu banyak kebohongan di balik sopan santun. {galamedia}