News  

PPKM Darurat Ganti Istilah Level 1-4, Seperti Tingkat Kepedasan Sambal Geprek Saja!

Pemerintah mengganti istilah PPKM Darurat dengan penerapan level 1 hingga 4, dari yang paling longgar hingga yang paling ketat. Menanggapi penggantian istilah tersebut, ekonom senior Faisal Basri pun menanggapi kritis.

“Kok tak kapok-kapok obral istilah? Terus saja melakukan hal yang serupa berulang-ulang, mendambakan hasil yang berbeda,” tulisnya di akun twitter, Rabu (21/7)

Pergantian istilah PPKM Darurat dengan menggunakan level itu, sebelumnya disampaikan Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (20/7) malam.

Hal itu kemudian dituangkan dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019 di Jawa dan Bali.

Sebelum ini, pemerintah berulang kali menggonta-ganti istilah pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), PSBB Diperketat, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), PPKM Mikro yang diterapkan dari level RT, hingga kemudian PPKM Darurat.

Mengutip ilmuwan dunia Albert Einstein, Faisal Basri menyebut mengulang-ulang perbuatan sama, berharap memberikan hasil berbeda sebagai ketidakwarasan. “Kata Einstein itu wujud ketidakwarasan,” lanjut Faisal Basri.

Berbeda dengan Faisal Basri yang melontarkan kritik tajam, sebagian netizen menanggapinya dengan berbagai kelucuan. Ada yang menilai seperti game karena pakai level, bahkan ada yang menyamakan dengan sambal ayam geprek.

“Seperti main game saja pakai level,” tulis salah satu netizen di lini masa Faisal Basri. “Yang baru itu istilahnya paling cocok PPKM geprek, soale pake level, level 1 s.d 4. Udah enggak ada istilah PPKM Darurat. Lagian entar tanggal 26, adanya PPKM geprek, level 1 s.d 4,” tulis netizen lainnya. {kumparan}