Timnas Bulutangkis Indonesia Sudah Siap Tempur Di Olimpiade Tokyo 2020

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi bulu tangkis Indonesia, Rionny Mainaky, memberikan komentar soal kiprah para pebulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020.

Rionny menyatakan bahhwa pemusatan latihan di Kumamoto kian membuat para pebulu tangkis Tanah Air kian semangat tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Sebagaimana diketahui, para pebulu tangkis Indonesia memang sempat menjalani pemusatan latihan di Kumamoto. Hal tersebut sebagai persiapan akhir jelang tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Usai menjalani pemusatan latihan selama 10 hari di Prefektur Kumamoto, pagi ini tim bulutangkis Indonesia bertolak ke Tokyo untuk menatap ajang prestisius Olimpiade. Tujuh wakil di lima sektor yang dipertandingkan, siap bertarung.

Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

“Ya, selama 10 hari ini mereka bisa latihan dengan semangat, latihan dengan cukup baik, dan tidak ada yang cedera. Dan yang paling penting mereka sehat semua.

Terima kasih kepada semua pihak di Kumamoto yang memberikan pelayanan terbaik, sehingga kesempatan ini bisa dimanfaatkan anak-anak untuk latihan dengan lebih sungguh-sungguh,” ucap Rionny, dalam keterangan pers resmi PBSI, Senin (19/7/2021).

“Semoga hasil latihan di Kumamoto ini bisa menjadi bekal bagi tim Indonesia untuk memberikan yang terbaik,” sambung Rionny.

Setelah tiba di Tokyo, para pebulutangkis akan didampingi lima pelatih selama berada di Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo 2020.

Adanya pembatasan kuota akreditasi karena pengaruh pandemi virus Covid-19 membuat tim bulutangkis Indonesia tidak mengirimkan tim pendukung selama Olimpiade digelar. Tim pendukung nantinya akan disokong NOC (National Olympic Committee) Indonesia.

“Jadi dari 25 orang yang ikut ke Kumamoto, hanya lima pelatih dan sebelas atlet yang bisa stay di Perkampungan Atlet,” kata Eddy Prayitno, selaku manajer Tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo.

Lebih lanjut, dalam teknis memulangkan beberapa orang tersebut, PBSI akan membaginua menjadi dua kloter. Prayitno juga menjelaskan siapa saja yang dipulangkan dalam dua kloter tersebut.

“Sementara yang lain akan pulang ke Jakarta dalam dua kloter. Kloter pertama Senin (19/7/2021) ini yang terdiri dari dokter, fisioterapis, masseur, dan atlet sparring atas nama Shesar (Hiren Rhustavito) dan Zachariah (Josiahno Sumanti),” jelas Prayitno.

“Kloter kedua pulang pada 24 Juli 2021 yaitu Pak Iwan (Hermawan) dan atlet sparring Fajar (Alfian)/Rian (Ardianto). Untuk saya sendiri masih menunggu arahan dari NOC,” pungkasnya. {okezone}