News  

Vaksinasi COVID-19 Di Indonesia Angin-Anginan, Kapan Bisa Tercapai Herd Immunity?

Vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia masih naik-turun. Ini akan sangat mempengaruhi waktu Indonesia untuk mencapai kekebalan kolektif (herd immunity).

Mengutip catatan Our World in Data, rata-rata tujuh harian vaksinasi Covid-19 di Indonesia sempat di atas 1 juta dosis per hari selama dua hari yaitu 19 dan 20 Juli 2021.

Namun sehari kemudian langsung turun lagi menjadi 671.041 dosis. Artinya, Indonesia kurang konsisten dalam menggeber vaksinasi, masih angin-anginan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah mengakui hal tersebut. Bahkan Bendahara Negara menyebut vaksinasi pernah melonjak hingga 2 juta dosis dalam sehari, tetapi tidak bertahan lama.

“Vaksinasi meningkat dan melonjak sampai 2 juta. Namun hanya satu hari, dan rata-rata tujuh harian masih di bawah 1 juta,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juli 2021, kemarin.

Padahal, vaksin sangat berguna untuk membentengi tubuh dari serangan virus corona. Vaksin, jika efektif, akan membentuk sistem kebebalan tubuh yang lebih baik. Walau seseorang terinfeksi virus corona, risiko mengalami gejala berat bisa ditekan.

Misalnya di Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam adalah juara dunia soal vaksinasi. Per 22 Juli 2021, jumlah warga AS yang sudah menerima suntikan vaksin dosis penuh mencapai 161,9 juta orang.

Ini menyebabkan tekanan terhadap sistem pelayanan kesehatan semakin berkurang. Terlihat dari tren kasus aktif di AS yang bergerak turun.

Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik secara mandiri maupun di fasilitas kesehatan. Data ini menggambarkan seberapa berat beban yang ditanggung oleh sistem pelayanan kesehatan suatu negara.

Oleh karena itu, kecepatan vaksinasi akan menentukan waktu suatu negara untuk mencapai herd immunity. Ini ditandai dengan vaksinasi penuh terhadap setidaknya 60-70% populasi.

Di level ASEAN, Indonesia masih tertinggal dibandingkan Singapura dan Malaysia. Mengutip riset Citi, per awal Juli 2021 Singapura sudah memberikan vaksinasi dosis pertama kepada 56% warganya. Malaysia berada di urutan kedua dengan 18% dan Indonesia 11%.

“Kami memperkirakan Singapura akan mampu memberikan vaksinasi dosis penuh kepada 70-80% populasi pada Agustus 2021 seiring target pemerintah yang ingin mencapai vaksinasi terhadap dua pertiga warga pada 9 Agustus 2021. Sementara Malaysia kemungkinan bisa mencapai level tersebut pada September atau Oktober 2021.

“Kemudian di Thailand kami perkirakan terjadi pada kuartal I-2022. Sedangkan Indonesia, Filipina, dan Vietnam kemungkinan setelah kuartal I-2022. Namun untuk Indonesia, vaksinas terhadap warga di kota-kota besar bisa mencapai herd immunity paling cepat kuartal IV-2021,” papar riset Citi.

Apabila herd immunity sudah tercapai, maka rantai penularan sudah terputus. Dengan demikian, ‘keran’ aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa semakin dibuka.

“Mencapai herd immunity memungkinan untuk membuka perbatasan dan menumbuhkan sektor pariwisata. Ini penting bagi Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura di mana penerimaan dari sektor pariwisata mencapai 5,5-12% dari Produk Domestik Bruto (PDB),” lanjut riset Citi. {cnbc}