News  

Ternyata Bukan 7,07 Persen, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 3,9 Persen

Bank Indonesia (BI) menprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya tumbuh 3,9 persen (year on year). Hal ini ditopang oleh capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 yakni 7,07 persen.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Jumat, 6 Agustus 2021.

“BI memprediksi tahun ini pertumbuhan ekonomi berada di rentang 3,5 persen-4,3 persen dengan titik tengah 3,9 persen. Dengan realisasi kuartal II, kami pikir bisa lebih tinggi dari 3,9 persen (sepanjang 2021),” ungkapnya.

Disebutkan, pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 7,07 persen ditopang oleh basis rendah pada periode yang sama tahun lalu, yakni minus 5,32 persen.

Namun, menurutnya, realisasi itu merupakan capaian positif yang patut disyukuri.

“Kami melihat pemulihan ekonomi Indonesia sedang berlangsung. Kami ingin lebih tinggi, tapi kita harus harus bersyukur dengan apa yang telah kita capai,” jelasnya.

Ia menuturkan indikator ekonomi berada dalam kondisi stabil sesuai dengan target. Tingkat inflasi terkendali, sehingga diprediksi masih dalam target BI yakni 3 persen plus minus 1 persen.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di rentang 4,6 persen-5,4 persen (yoy). Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi BI terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebesar 3,5 persen-4,3 persen.

“Tahun depan, kami prediksi pertumbuhan ekonomi kita berada di kisaran 4,6 persen sampai dengan 5,4 persen, yang mana on track (sejalan) dengan tren pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Sementara current account deficit (CAD) diprediksi berada di rentang minus 0,6 persen hingga minus 1,4 persen. Namun, bank sentral menilai perlu dorongan pada penyaluran kredit perbankan.

“Kami harus meningkatkan penyaluran kredit bank, kami bekerja keras untuk meningkatkan ini. Kami harap penyaluran kredit bank bisa tumbuh 4 persen -6 persen tahun ini,” tandasnya. {galamedia}