Usai F1 GP Belgia 2021, FIA Bakal Tinjau Ulang Peraturan Terkait Poin

FEDERASI Automotif Internasional (FIA) mengumumkan rencana peninjauan ulang terkait bagaimana poin diberikan kepada para pembalap di pentas Formula One (F1). Rencana ini muncul usai balapan “aneh” yang terjadi di F1 GP Belgia 2021 pada akhir pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, balapan F1 GP Belgia memberi para pembalap separuh poin setelah menyelesaikan dua putaran di belakang Safety Car.

Balapan yang diguyur hujan lebat di Sirkuit Spa-Francorchamps itu menjadi balapan keenam dalam sejarah F1 yang memberikan separuh jatah poin bagi para pembalap.

Regulasi mengatur hal itu bisa terjadi apabila pemimpin lomba menyelesaikan lebih dari dua lap, tapi kurang dari 75 persen jarak asli balapan. Presiden FIA Jean Todt lewat Twitter mengonfirmasi peraturan itu sedang ditinjau ulang.

“FIA, bersama dengan Formula 1 dan tim, akan dengan cermat meninjau ulang regulasi untuk melihat apa yang bisa kami pelajari dan tingkatkan di masa depan,” kata Todt.

“Temuan, termasuk topik dari alokasi poin, akan ditambahkan ke agenda di pertemuan Komisi F1 berikutnya pada 5 Oktober,” lanjutnya

Todt mengatakan bahwa balapan tersebut telah menghadapi “tantangan luar biasa” dan jendela di dalam cuaca yang diprediksi oleh kunjung tiba.

Dia juga meminta maaf kepada para penonton yang telah menunggu berjam-jam di tengah hujan, udara dingin dan cuaca berangin, namun mengatakan regulasi telah dijalankan dengan benar.

GP Belgia akhir pekan lalu menjadi balapan terpendek dalam sejarah F1, dan pembalap Red Bull Max Verstappen dinyatakan juara dan meraih 12,5 poin untuk memangkas defisit delapan poin dari Lewis Hamilton menjadi tiga poin saja, demikian Reuters.

Sejumlah tim dan pembalap mempertanyakan keputusan pemberian poin tersebut ketika balapan sebenarnya bisa dikatakan tidak berjalan.

“Hasil ini menyakitkan kami semua, tapi pada khususnya bagi para fan olahraga ini, yang tidak mendapatkan pertunjukan yang mereka inginkan ketika tiba di sana,” kata pihal tim Alfa Romeo.

“Kami harap ini jadi pelajaran, pelajaran yang akan meningkatkan cara kami beroperasi di masa depan dan pelajaran yang menempatkan pendukung olahraga kami di posisi yang layak bagi mereka,” lanjutnya. {okezone}