Tekno  

Li-Fi, Teknologi Pengganti Wi-Fi dengan Kecepatan 100 Gbps!

Teknologi Internet Li-Fi

Melihat kondisi dunia saat ini, koneksi internet telah menjadi salah satu instrumen teknologi sehari-hari yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Berbagai kegiatan dan kebutuhan bisa dengan mudah didapatkan dengan hanya mengandalkan konesi internet dan juga Wi-Fi.

Dengan semakin canggihnya zaman, ilmu teknologi pun semakin maju. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah pengganti Wi-Fi. Yakni teknologi Li-Fi.

Apa itu Li-Fi?

LiFi (Light Fidelity) adalah jaringan internet yang dihantarkan dengan cahaya. LiFi menggunakan teknologi serupa dengan Wi-Fi. Keduanya teknologi nirkabel dua arah dengan kecepatan tinggi, tetapi bedanya LiFi menggunakan gelombang cahaya, bukan gelombang radio sebagaimana Wi-Fi yang konvensional.

Istilah Li-Fi pertama kali dikemukakan oleh Herald Haas, seorang Profesor yang ada di Universitas Edinburgh. Ia memperkenalkan teknologi yang sedang dikembangkan ini untuk pertama kali pada tahun 2011.

Saat ini, Li-Fi diuji coba Philips, produsen elektronik asal Belanda. Dari percobaan Oxford University dan University College (IEEE Spectrum, 16/2/2018) Li-Fi berhasil mentransfer data dengan kecepatan mencapai 100 Gbps (100 miliar huruf per detik). Hasil itu jauh di atas kapasitas Wi-Fi berbasis gelombang radio yang mentok pada 7 Gbps.

Chief Innovation Officer Philips Lightning, Olivia Qiu, menyatakan teknologi Li-Fi memiliki potensi besar untuk era digital dewasa ini.

“Ketika frekuensi radio menjadi makin padat, spektrum cahaya adalah sumber daya besar yang belum dimanfaatkan. Bandwidth cahaya terbilang besar dan sesuai untuk koneksi yang stabil dan simultan dari berbagai perangkat internet of things,” ujar Qiu.

Dengan kecepatan mencapai 100 Gbps, tentunya kita bisa menggunakan Li-Fi untuk streaming video berkualitas HD dan melakukan telepon video secara bersamaan. Serta bisa mengunduh banyak DVD dalam waktu bersamaan hanya dengan beberapa detik.

Kelemahan dari Li-Fi adalah kita tidak bisa bergerak dengan bebas ketika terhubung dengan koneksinya. Sebab cara kerjanya mirip infra red pada ponsel zaman dulu dan yang ada di remote TV, yang membutuhkan direct line of sight atau pandangan langsung ke perangkat tujuan yang dilengkapi receiver khusus.

Artinya, kita tidak bisa jauh-jauh dari sumber Li-Fi yang menghubungkan kita dengan koneksi internet. Meskipun begitu, LiFi tetap dipandang sebagai sebuah teknologi potensial di masa depan.