AMPG Jadi Cara Masuk Golkar Ke Generasi Millenial

AMPG Generasi Millenial

Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menggelar diskusi bertajuk Generasi Millenial Dalam Pemilu 2019 di Cafe Monviet, Mall FX Jakarta Selatan, Jumat sore (6/4/2018). Hadir sebagai pembicara, Anggota KPU RI; Hasyim Asyari dan Pengamat Politik; Pangi S. Chaniago

Hasyin menganggap generasi millenial di Indonesia memiliki semangat inklusif lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. “Gaya yang cocok untuk generasi millenial dalam berpolitik yakni dengan cara political inclusion. Politik inklusif menjadi metode strategis untuk berpatisipasi dalam berpolitik, demokrasi.” ujar Hasyim

Sejalan dengan Hasyim, pengamat politik Voxpop Center Pangi S. Chaniago menganggap pola pikir generasi millenial lebih terbuka dan populis. Hobi dan komunitas menjadi cara mereka melihat sesuatu yang baru.

“Generasi millenial itu tidak dangkal, namun populis. Pendekatan terhadap mereka cukup berbeda. Cara mereka menentukan pilihan pun tidak dari awal, melainkan mendekati masa akhir kampanye.” kata Pangi.

Menurut Pangi, jika partai ingin masuk dan mendapatkan kepercayaan dari generasi millenial, maka harus menjadi generasi millenial itu sendiri, bukan hanya sekedar dekat dengan mereka.

“Kalau Golkar ingin mendapatkan kepercayaan mereka maka AMPG harus masuk ke ranah hobi dan kegemaran mereka. AMPG dengan anggotanya yang milenial, diharapkan masuk lebih leluasa ke dalam ceruk milenial selaku potensi suara terbesar” lanjut Pangi

Belakangan keberadaan dan peran generasi millenial menjadi krusial dalam perkembangan perpolitik di Indonesia. Kesadaran politik generasi millenial yang jumlahnya cukup banyak di Indonesia menjadi penentu strategis arah politik nasional jelang 2019 ini.

Isu millenial juga menjadi penting bagi Partai Golkar mengingat tingginya jumlah generasi milenial usia 19-35 tahun yang menjadi calon pemilih potensial di tahun 2019 mencapai 52% dari daftar pemilih tetap atau hampir mendekati angka 100 juta.