Tekno  

Aplikasi Ini Ajak Warung Tradisional Go Digital Lewat Sistem Pencatatan Transaksi dan Stok Barang

Aplikasi dagang yang menawarkan digitalisasi pada sistem pencatatan transaksi penjualan dan stok barang untuk warung tradisional kini semakin banyak bermunculan seiring dengan makin meningkatnya literasi digital di masyarakat.

Salah satunya melalui pembayaran digital. Sehingga nantinya akan berperan dalam menopang pertumbuhan ekonomi digital dari UMKM.

Salah satunya datang dari PT Reksa Transaksi Sukses Makmur. Perusahaan ini kini agresif mengajak warung tradisional dan toko kelontong go digital lewat sistem pencatatan transaksi penjualan dan stok barang melalui aplikasi OttoPay dan OttoGrosir.

Melalui kedua layanan ini, OttoPay berhasil mencatat total transaksi QRIS hingga 60 persen dan mengklaim berhasil memberdayakan ribuan mitra UMKM di berbagai daerah di Pulau Jawa, Sumatera Kalimantan dan Sulawesi.

Hasil riset Alpha JWC Ventures dan Kearney berjudul ‘Unlocking Next Wave of Digital Growth: Beyond Metropolitan Indonesia’ menyatakan, dalam lima tahun ke depan, penggunaan layanan digital di kota kedua dan ketiga akan mendongkrak sektor UMKM.

Senior Product Manager PT Reksa Transaksi Sukses Makmur, Muhammad Alfi Nurcahyo dalam diskusi virtual dengan media, Kamis (23/9/2021) menyatakan optimis dengan kemampuan mitra UMKM dalam beradaptasi menggunakan layanan digital.

“Pengusaha UMKM selama ini mengalami sejumlah kesulitan dalam menjalankan usahanya. Misalnya, tidak tahu berapa omset usaha yang didapat, tidka tahun pasti berapa banyak penjualan dan produk paling laku, ksulitan dapat pinjaman karena tidak ada penctatan penjualan dan omset usaha yang rapi,” ujarnya.

Menurutnya, aplikasi OttoPay bisa menjadi sokusi karena didesain khusus untuk pemilik waarung tradisional dan toko kelontong.

Kemudahan teknologi di aplikasi ini diklam mampu membantu meningkakan penghasilan pemilk toko, memudahkan akses suplai barang.

Fitur di aplikasi ini antara lain terima pembayaran dan sudah mengadopsi QRIS. Warung yang sudah menggunakan aplikasi ini bisa menambah penghasilan dari berjualan pulsa, paket data, dan bayar tagihan dan produk digital lainnya.

Pesan barang dagangan saat stok habis juga bisa lewat aplikasi ini. Alfi mengatakan, sejauh ini ada ratusan ribu UMKM yang sudah mengoptimalkan layanan OttoPay, di antaranya melalui layanan OttoKasir dan OttoGrosir.

Dijelaskan, aplikasi OttoKasir membantu pencatatan secara rinci, menyeluruh, dan terintegrasi baik bagi mitra OttoPay, modern merchant, maupun OttoGrosir.

Aplikasi OttoKasir ini menyediakan pencatatan transaksi pembayaran dengan menggunakan uang tunai, QRIS, dan kasbon sehingga pengguna tidak perlu khawatir apabila pencatatan keuangannya tidak terdata dengan baik.

Selama periode Oktober 2020 – Agustus 2021, 60 persen transaksi yang tercatat dalam aplikasi OttoKasir berasal dari QRIS.

Dia mengatakan, mitra-mitra yang sudah menggunakan OttoKasir lebih terbantu dalam operasional usaha.

Sementara, aplikasi OttoGrosir mewadahi kebutuhan toko kelontong melalui penyediaan barang-barang sembako atau bahan baku.

Hingga saat ini, kantor cabang OttoGrosir telah melayani sekitar 2000 mitra OttoPay di 12 wilayah, mencakup Jakarta, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, dan Palembang.

OttoGrosir akan memperluas jangkauan ke daerah lainnya dan menjalin kerja sama dengan para pemasok utama barang;

OttoKasir juga menjangkau OttoGrosir agar transaksi pengiriman barang ke toko atau warung mitra juga termasuk dalam pencatatan melalui fitur kelola produk untuk memeriksa stok barang yang nantinya akan dipesan ke OttoGrosir.

Di fitur OttoGrosir yang terintegrasi dengan aplikasi OttoKasir, mitra dapat melakukan penyusunan daftar produk atau dagangan yang dijual pada lapak OttoGrosir.

Dengan demikian, mitra OttoGrosir dapat melakukan pencatatan terkait dengan stok barang dagangan dan transaksi menggunakan aplikasi OttoKasir. {tribun}