News  

Viral! Air Sungai Cisadane Di Serpong Berubah Jadi Merah Darah, Ini Penjelasan Satpol PP Kota Tangsel

Warna air sungai Cisadane di kawasan Kavling Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten berubah merah darah, viral di media sosial.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan (Satpol PP Kota Tangsel) pun langsung turun mengecek ke lokasi lokasi tersebut.

Kabid Penegakan Hukum Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangsel, Sapta Mulyana, pun mengungkap hasil pengecekan sementara yang dilakukan pihaknya.

Menurut berubahnya warna air disebabkan adanya pembuangan limbah bekas pengolahan sampah plastik di aliran Sungai Cisadane kawasan Kavling Serpong.

“Ya, kalau dari segi kesalahan, itu yang dibuang ada kimia, ada kandungan yang membahayakan. Ya itu saja sudah ada kesalahan,” katanya saat dikonfirmasi Warta Kota, Sabtu (2/10/2021).

Kendati demikian, Sapta mengaku pihaknya masih melakukan sejumlah pengecekan lagi terkait limbah yang dibuang tempat pengolahan sampah plastik tersebut.

Karenanya penindakan kata Sapta belum dilakukan sebelum hasil uji laboratorium oleh pihak terkait menyatakan bahwa limbah tersebut membahayakan ekosistem aliran Sungai Cisadane.

“Jadi kami belum ada penindakan, karena tadi saat kita ke sana, mereka lagi bongkarin plastik yang kecil- kecil, kosong yang kering, belum ada penindakan. Nanti kita tunggu evaluasi dari tim yang turun ke lapangan,” katanya.

Seperti diketahui video berdurasi 19 detik berisi aliran Sungai Cisadane di kawasan Kavling Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), berubah merah darah, viral di media sosial.

Dalam video yang juga diterima Wartakotalive.com, warga terdengar mengeluh karena berubah warnanya aliran sungai yang diduga tercemar limbah cairan kimia.

Limbah tampak berasal dari tempat pengolahan limbah sampah plastik. Dari tempat pengolahan itu, limbah dibuang ke aliran sungai.

Wartakotalive.com pun mencoba menelusuri kebenaran dari kabar tersebut dan berhasil menemui warga sekitar sungai.

Danu (38) warga sekitar membenarkan adanya kegiatan pembuangan cairan dari tempat pengolahan limbah sampah plastik ke aliran Sungai Cisadane.

“Iya benar,” katanya saat ditemui di kawasan bibir Sungai Cisadane, Serpong, Kota Tangsel, Sabtu (2/9/2021).

Danu mengaku limbah cairan itu kerap dibuang pihak pengolahan limbah sampah plastik ke aliran sungai, di setiap jam operasionalnya. Bahkan, limbah berbentuk cairan itu kerap berbuih dan mengeluarkan bau kimia yang menyengat.

“Limbah itu kayaknya bukan limbah biasa, seperti dicampur bahan kimia juga pencuciannya. Kalau warnanya apa saja ya, kadang putih, hitam, kadang merah. Kalau lagi bau, bau banget, kadang bau menyengat gitu, baunya seperti bau kimia gitu. Namanya juga limbah,” katanya.

Danu mengatakan sebelum adanya tempat pengolahan sampah plastik itu, dirinya kerap mendapati jumlah ikan yang banyak dalam waktu singkat saat memancing di sana.

Namun, saat ini ia kesulitan mendapati ikan sejak terbangunnya tempat pengolahan sampah itu.

“Kalau dulu ikan kan pada ngumpul. Masalahnya kan yang keluar limbah pabrik tahu dari makanan, ikan pada muncul dan ngumpul. Tapi kalau sekarang cuman 5 sampai 6 ekor sampai seharian karena limbah kimia itu,” katanya. {tribun}