Wakil Ketua Umum (Waketum) Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Aliza Gunado meminta seluruh elemen masyarakat menghentikan gaduh nasional terkait pernyataan partai Setan dan partai Allah yang diungkapkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Menurut Aliza gaduh soal partai setan itu tidak akan muncul bila setiap elemen masyarakat Indonesia memegang teguh asas Pancasila.
Untuk meredakan gaduh ini, Aliza meminta setiap partai politik untuk buka-bukaan soal anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), untuk melihat apakah partai tersebut mencantumkan Pancasila di dalamnya.
“Kita buka saja AD/ART partai, mana yang mencantumkan Pancasila dan mana yang tidak seperti Partai Golkar yang dalam Bab 5 Pasal III menyebutkan “Partai Golkar Berasaskan Pancasila”. Kalau sudah dicantumkan maka partai wajib menjalankan Pancasila yang salah satunya adalah menjalankan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.”
“Kalau sudah mencantumkan Pancasila berarti partai tersebut berketuhanan dan tidak pro setan,” katanya di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Aliza meminta Amien Rais dan semua elemen bangsa untuk berhenti mengungkapkan pernyataan yang bersifat provokatif dan kontroversial seperti itu.
Ia meminta jangan ada lagi pernyataan yang membuat gaduh nasional seperti itu yang bisa membuat masyarakat saling benci dengan penafsiran masing-masing.
Karena menurutnya ketimbang mengeluarkan pernyataan kontroversial lebih baik mendukung gerakan gotong royong masyarakat untuk kebaikan masyarakat dan negara.
“Partai yang didukung bukan lah partai yang permasalahkan pro setan atau tidak tetapi seperti Golkar yang berusaha mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera dengan memperhatikan aspirasi dari seluruh elemen masyarakat tanpa melihat SARA. Yaitu berusaha mewujudkan cita-cita proklamasi yaitu memberantas berbagai bentuk penindasan dan selalu urun rembuk dalam memecahkan setiap permasalahan bangsa,” katanya.
Tausiyah Amien Rais yang menyebut adanya partai setan versus partai Allah itu disampaikan usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjamaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat (13/4/2018) pagi.
